Apa Itu Carok? Yuk Mengenal Tradisi Madura yang Viral Media Sosial

- 15 Januari 2024, 16:00 WIB
Apa Itu Carok? Yuk Mengenal Tradisi Madura yang Viral Media Sosial.
Apa Itu Carok? Yuk Mengenal Tradisi Madura yang Viral Media Sosial. /Tangkapan layar/YouTube Larasati Channel

Pedoman Tangerang - Peristiwa carok massal yang terjadi pada Jumat, 12 Januari 2024, di Bangkalan, Jawa Timur, menyisakan duka mendalam dengan empat orang tewas.

Video carok massal itu viral di media sosial. Usai kejadian viral banyak dari warganet mencari tahu apa itu sebenarnya Carok?

Baca Juga: Siapa Pelaku Pembunuh Carok di Bangkalan? Inilah Sosok Pelaku Pembunuhan yang Ternyata Kakak Beradik

Apa Itu Carok

Tradisi ini, pada berbagai sumber, dapat ditelusuri sejak abad ke-18 Masehi di Pulau Madura. Awal kemunculannya adalah terkait dengan peristiwa penangkapan dan hukuman gantung pada pemberontak pada era penjajahan, yang bernama Pak Sakera, di Pasuruan.

Baca Juga: Agama Teddy Indra Wijaya Apa? Ini Biodata Ajudan Prabowo Subianto yang Viral Lengkap Akun Media Sosial

Masyarakat Madura yang kala itu mulai melakukan pemberontakan belum menyadari bahwa mereka tengah dimanipulasi oleh Belanda, dengan konflik internal untuk memprovokasi keluarga Blater atau pendekar, sebagai alat melawan kelompok rakyat pemberontak.

Belanda dengan sengaja memberikan dukungan kepada kelompok Blater untuk merusak reputasi Pak Sakera, yang sebenarnya adalah pendukung setia perlawanan.

Baca Juga: Agama Satria Mahathir Apa? Inilah Biodata Sosok yang Viral Diduga Aniaya Anak Anggota DPR

Awalnya, celurit adalah simbol perlawanan, tetapi setelah dimanipulasi oleh Belanda, celurit berubah menjadi lambang kekuasaan dan konflik antar kelompok.

Masyarakat Madura memiliki falasafah atau semboyan "Lebbi Begus Pote Tollang E Tembeng Pote Matah" yang berarti lebih baik mati berkalang tanah daripada menanggung malu. Falsafah tersebut menjadi salah satu dasar dari berkembangnya tradisi carok.

Tradisi carok memiliki akar sejarah yang melibatkan zaman penjajahan Belanda pada abad ke-18 M di Pulau Madura.

Munculnya carok dipicu oleh peristiwa penangkapan dan hukuman gantung terhadap tokoh pemberontak, Pak Sakera, di Pasuruan, Jawa Timur.

Baca Juga: Siapa Clara Wirianda yang Viral di X? Inilah Sosok yang Disebut Dekat dengan Pejabat Oleh Warganet

Carok pada masa tersebut bukanlah pertarungan dengan senjata tradisional seperti pedang atau keris, tetapi menggunakan celurit sebagai senjata andalan.

Belanda sengaja memberikan senjata ini kepada kelompok Blater untuk merusak citra Pak Sakera sebagai pemilik sah celurit, seorang pemberontak dan muslim taat.

Celurit yang awalnya digunakan oleh Sakera sebagai simbol perlawanan, berubah menjadi simbol kekuasaan dan pertarungan antara golongan. Bagi Belanda, celurit melambangkan senjata para jagoan dan penjahat, menciptakan filosofi hidup yang meluas di masyarakat Madura.

Tragedi Carok di Bangkalan Tewaskan 4 Orang

Pelaku carok maut yang menewaskan empat orang di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, pada Jumat 12 Januari 2024 lalu akhirnya tertangkap.

Pihak kepolisian pun berhasil mengungkap identitas pelaku pembunuhan Carok Maut di Bangkalan tersebut.

Diketahui, pelaku dalam peristiwa tersebut berinisial H (39) dan M (30). Keduanya merupakan kakak beradik yang berasal dari desa yang sama.

Fakta ini juga telah dikonfirmasi secara langsung oleh Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya.

"Mereka ini merupakan saudara adik-kakak," kata Febri saat konferensi pers di kantor polisi.

Berdasarkan kronologi yang didapatkan, diketahui carok massal tersebut terjadi saat salah seorang pelaku hendak pergi tahlilan di Desa Banyuanyar.

Baca Juga: Mudah Banget, Begini Cara Pakai Filter 1930s di TikTok yang Viral

Pelaku menegur korban karena lampu jauh motor yang menyorot dan silau.

Korban kemudian berhenti dan langsung terjadi cekcok mulut dan perkelahian dua lawan empat orang.

Kedua kubu pulang untuk membawa celurit mereka masing-masing dan kemudian terjadilah pertumpahan darah tersebut.

Empat korban dinyatakan tewas akibat kejadian tersebut.***

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah