Delis menduga kerusuhan tersebut dipicu oleh provokator dari luar kepentingan kesejahteraan karyawan dan keberlangsungan industri nikel dengan membawa agenda-agenda mereka.
“Kami tidak ingin suasana tentram dan damai yang selama ini terjaga di Morut, dirusak oleh para provokator. Kami menginginkan kehadiran investor untuk mengelola potensi daerah bagi kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Setelah kejadian tersebut, sekitar 70 orang telah ditahan polisi yang diduga terkait aksi anarkistis tersebut untuk diproses hukum.
Direktur Intelkam Polda Sulteng dan Sekda Morut Musda Guntur didampingi Kasatpol PP Morut Buharman Lambuli telah melakukan pertemuan dengan manajemen PT. GNI untuk membahas kerusuhan itu.
Baca Juga: Terkait Nikel, Mulyanto Minta Pemerintah Cabut Izin PT GNI
Pertemuan tersebut dihadiri oleh kapolres Morut dan dandim Morowali dan Morowali Utara.
Kondisi pada Minggu siang di sekitar PT GNI cukup kondusif, tetapi aparat masih berjaga-jaga untuk mencegah bentrok susulan.***