Kuat Maruf Berkata Jujur, Ferdy Sambo Ketar-ketir, Hingga Adegan Putri Chandrawathi Dibongkar Bripka RR

- 12 September 2022, 16:35 WIB
Kuat Maruf Berkata Jujur, Ferdy Sambo Ketar-ketir, Hingga Adegan Putri Chandrawathi Dibongkar Bripka RR
Kuat Maruf Berkata Jujur, Ferdy Sambo Ketar-ketir, Hingga Adegan Putri Chandrawathi Dibongkar Bripka RR /Pikiran Rakyat

Pedoman Tangerang - Kasus pembunuhan Brigadir J kini masih dalam proses penyelidikan.

Banyak skenario yang awalnya telah disusun raping oleh Ferdy Sambo dibongkar oleh para ajudan dan terbaru sopirnya.

Hal tersebut membuat Eks Kadiv Propam itu ketar-ketir.

Kuat Maruf berkata Jujur soal skenario Ferdy Sambo dalam kasus Brigadir J.

Kini akhirnya Om Kuat atau Kuat Ma'ruf berkata jujur soal skenario Ferdy Sambo sang atasan.

Baca Juga: Dibongkar! Hacker Bjorka Bocorkan Data Pribadi Ketua DPR, dan Rahasia Vaksin Covid 19, Ternyata Puan Belum...

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi menyebutkan Hasil pemeriksaan ketiganya tak menunjukkan indikasi penipuan atau no deception indicated.

“Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR, dan KM. Hasilnya no deception indicated alias jujur,” kata kepada wartawan.

Sehari setelahnya, yakni Pada Selasa 6 September 2022, giliran tersangka Putri Candrawathi dan saksi bernama Susi yang menjalani pemeriksaan menggunakan alat pendeteksi kebohongan.

Namun, hasil pemeriksaannya tidak dibuka untuk publik dengan alasan demi keadilan atau pro justitia.

Melansir kanal YouTube Uncle Wira, Ferdy Sambo sempat guncang bahkan sampai menangis saat Ferdy Sambo menangis setelah mendengar pengakuan istrinya dan juga harus memerintahkan eksekusi mati Brigadir J.

Di rumah Saguling itu, Ferdy Sambo penuh kemarahan. Ferdy Sambo kemudian mengeluarkan perintah pada Bripka RR.

Baca Juga: Terbongkar Lagi, Membuat Putri Chandrawathi Terpesona, Kuat Maruf dapat Uang 500 Juta?

Ferdy Sambo dalam keadaan penuh emosi memerintahkan Bripka RR menembak mati Brigadir J.

Hal itu disampaikan Bripka RR melalui pengacaranya, Erman Umar.

Apa yang terjadi pada Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi itu dikisahkan pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), Erman Umar.

Melalui Erman Umar, Bripka RR mengatakan pertemuan di Saguling, Jakarta Selatan sangat cepat. Dari pertemuan itu ada keputusan untuk membunuh Brigadir J.

Sebelum ada perintah tembak mati Brigadir J, Ferdy Sambo awalnya menanyakan soal peristiwa di Magelang pada Bripka RR.

“Kan di Saguling itu (Bripka RR) dipanggil. Dipanggil (Ferdy Sambo) dia tanya. ‘Ada kejadian apa, ada kejadian apa di Magelang? Kamu tahu enggak?’” kata Erman mengulang percakapan Ferdy Sambo dan Bripka RR.

Lantas Bripka RR menjawab, tidak mengetahui apa yang terjadi di Magelang antara Brigadir J dan istri sang jenderal.

Bripka RR kemudian melihat perangai Ferdy Sambo yang sangat marah, bahkan hingga menangis.

Kepada Ferdy Sambo, Bripka RR menjawab apa yang dia lihat, yakni ketidaktahuan soal peristiwa yang dilaporkan Kuat Maruf maupun Putri Candrawathi. “Enggak tahu” kata Erman Umar menirukan jawaban dari Bripka RR pada Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo marah, sambal mengatakan jika istrinya dilecehkan.

“Ini Ibu dilecehkan, pelecehan terhadap ibu,” ucap Erman mengulang perkataan Ferdy Sambo saat bertanya sambal marah pada Bripka RR.

“Dan itu sambil (Ferdy Sambo) nangis dan emosi,” kata Erman Umar.

“Saya enggak tahu Pak,” kata Erman mengulang perkataan Bripka RR.

Pertanyaan berani-tidak tembak Brigadir Yosua dilontarkan Ferdy Sambo di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel). Hal itu diungkapkan pengacara Erman Umar atas kesaksian kliennya, Bripka RR. Peristiwa itu terjadi pada Jumat 8 Juli 2022.

"Bapak FS bertanya 'berani tidak tembak Yosua?'. Kemudian saya jawab 'saya tidak berani, Pak. Karena saya tidak kuat mentalnya'," kata Erman menirukan pengakuan Bripka Ricky, dikutip dari YouTube Uncle Wira.

Lanjut Erman, sebelum ditanya soal kesanggupan menembak Brigadir J, Bripka RR ditanya soal insiden yang terjadi di rumah Sambo di Magelang. Bripka RR atau Ricky rizal mengaku tidak tahu soal peristiwa tersebut.

"FS menyampaikan kalau Ibu PC dilecehkan oleh Yosua. FS sambil menangis dan emosi," ucap dia.

Setelah itu Bripka Ricky diminta memanggil Bharada Richard Eliezer (RE atau E). Bripka RR pun turun ke lantai 1 menggunakan lift dan menyampaikan ke Bharada E untuk menghadap Irjen Sambo.

Ia menjelaskan, kelima tersangka lalu berpindah dari rumah di Jalan Saguling ke rumah dinas Duren Tiga.

Bripka RR mengatakan dia diminta Kuat Ma'ruf menghampiri Brigadir Yosua yang sedang berada di taman samping.

Mereka bertiga lalu menemui Ferdy Sambo di ruang tengah rumah dinas. Sudah ada Ferdy Sambo dan Bharada E di ruang tengah tersebut.

"Kemudian Bripka Ricky hanya ingat mendengar Bapak FS mengucapkan 'jongkok!'. Tetapi Yosua tidak mau dan mundur sambil mengangkat kedua tangan di depan dada sambil berkata 'eh ada apa ini?'" tuturnya.

Bripka Ricky mengatakan Bharada E lalu menembak ke arah dada Brigadir J menggunakan senjata miliknya. Brigadir J pun jatuh telungkup dekat tangga, tepatnya di depan kamar mandi.

Baca Juga: Belajar Dari Kasus Hacker Bjorka Mengenai Kebocoran Data, ICT: Jangan sampai kita dijuluki negara open source

Bripka Ricky sempat berjalan ke arah dapur karena mendengar Brigadir Romer memanggil lewat HT. Namun saat itu dia tak menemukan siapa pun di ruang tengah sehingga kembali ke ruang tengah.

Erman mengatakan, Bripka RR melihat kondisi Ferdy Sambo terguncang hingga menangis.

Namun tentang penglihatannya pada Ferdy Sambo saat itu, Bripka RR tidak mengetahui alasannya.

“’Saya melihat bapak (Ferdy Sambo) memang guncang. Saya melihat bapak menangis,” kata Bripka RR.

“Enggak biasa (Ferdy Sambo) begitu kan. Tapi saya enggak tahu kejadian di sana, padahal saya ada di sana,” kata Erman menirukan ucapan Bripka RR.***

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah