Belajar Dari Kasus Hacker Bjorka Mengenai Kebocoran Data, ICT: Jangan sampai kita dijuluki negara 'open source

- 12 September 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi hacker.
Ilustrasi hacker. /Foto: Diolah dari Google

Pedoman Tangerang – Isu Hacker Bjorka yang mengaku berhasil membongkar data-data rahasia Negara kini telah berhasil membuat geger masyarakat. Walaupun begitu, ternyata sosok misterius ini sudah muncul sejak lama.

Kegegeran karena munculnya Hacker Bjorka berawal dari pengakuanya berhasil menjual data-data yang diklaim dari Indi Home, berhasil membobol data WNI, sampai yang terbaru, yaitu mempunyai 1,3 milliar data registrasi Sim Card Pascabayar.

Walaupun semua pengakuan dari Hacker Bjorka ternyata tidak terbukti kebenarannya, namun ternyata fenomena ini telah menjadi sorotan bagi Heru Sutadi, selaku Direktur Eksekutif ICT Institute.

Baca Juga: Hacker Bjorka: Denny Siregar Hidup dari Duit Pajak

Menurut Heru Sutadi, kejahatan siber seperti yang dilakukan oleh Hacker Bjorka sudah terjadi sejak lama. Dengan mengincar data dari korban. Baik bersifat individu, database layanan aplikasi, perusahaan atau lembaga kenegaraan.

Sedangkan yang menjadi sorotan Heru Sutadi adalah masalah kebocoran data yang seringkali terjadi di Indonesia. Padahal sekarang ini sudah era digital, sedangkan penggunaan teknologi bagi Masyarakat Indonesia terus meningkat.

"Ramainya isu kebocoran mengindikasikan bahwa keamanan siber dan keamanan data kita lemah. Ini sudah SOS. Jangan sampai kita dijuluki negara "open source " di mana semua data pribadi masyarakat apalagi para pejabat kemudian jadi konsumsi umum,"

Baca Juga: Dibongkar! Hacker Bjorka Bocorkan Data Pribadi Ketua DPR, dan Rahasia Vaksin Covid 19, Ternyata Puan Belum...

"Yang perlu dipahami dari fenomena Bjorka ini, pertama, keamanan siber dan keamanan data kita lemah atau rapuh karena kepedulian kita semua rendah serta keamanan siber dan keamanan data tidak dijalankan dengan baik dan benar.

 Termasuk misalnya, tidal bisa menyelesaikan keamanan siber dan keamanan data dengan sekadar narasi. Bahkan bila UU PDP disahkan pun tidak serta merta siber kita aman dan data kita tidal bocor lagi,”

Ironinya, masalah kebocoran data ini justru yang dipertontonkan adalah aksi saling lempar tanggung jawab. Sehingga semakin diperlihatkan lemahnya jalinan kerjasama untuk membangun dan mengamankan ruang digital dan tata kelola data.

Baca Juga: Hacker Bjorka Kembali Berulah! Kini bocorkan Data Pribadi Menkominfo

Halaman:

Editor: Muhammad Alfin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah