Lemkapi Kecam Purnawirawan Polri Yang Bikin Gaduh Soal Kematian Brigadir J

- 3 Agustus 2022, 12:30 WIB
Setelah diambil alihnya kasus Brigadir J dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim Polri, PWI meminta agar Kapolri bertindak tegas, terbuka dan jangan ada yang ditutup-tutupi/Antara/ Wahdi Septiawan
Setelah diambil alihnya kasus Brigadir J dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim Polri, PWI meminta agar Kapolri bertindak tegas, terbuka dan jangan ada yang ditutup-tutupi/Antara/ Wahdi Septiawan /

Pedoman Tangerang - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) mengecam kepada sejumlah jenderal purnawirawan Polri karena membuat pernyataan yang menimbulkan kegaduhan dalam perkara kematian Brigadir J.


“Kepada para jenderal purnawirawan polisi, jangan menjadi provokator dan cari pangung,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa 2 Agustus 2022.


Edi menyarankan para jenderal purnawirawan sebaiknya ikut membantu Polri untuk menyelesaikan kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam, di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022 agar perkara ini cepat kelar.


“Kami ingatkan para jenderal purnawirawan Polri, jangan buat kegaduhan di ranah publik, jangan memberi pandangan yang menyesatkan dan membingungkan publik,” kata mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini.


Menurutnya, tidak etis rasanya melihat ada sejumlah jenderal purnawirawan Polri malah hadir di ranah publik mencari panggung dan melemparkan pernyataan yang memprovokasi dan membingungkan publik.


“Kami malah lebih bangga bila melihat para jenderal purnawirawan Polri datang ke Kapolri untuk menyampaikan dukungan, memotivasi dan memberikan masukan lewat organisasi purnawirawan Polri yang diketuai Bambang Hendarso Danuari,” katanya.


Edi menilai Polri saat ini sedang butuh dukungan semua pihak, termasuk para purnawirawan akibat derasnya tekanan dan hujatan publik atas kematian Brigadir J.


Pendeteksi kebohongan Edi juga mengatakan melihat sulitnya mengungkap kasus penembakan di rumah dinas Kadiv Propam di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, maka tim khusus Polri perlu menyiapkan “lie detector” (pendeteksi kebohongan) saat memeriksa keluarga, pengawal dan asisten Ferdy Sambo.


“Kami yakin dengan menggunakan ‘lie detector’ akan kelihatan siapa yang benar dan siapa yang bohong,” katanya.

Halaman:

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x