Bharada E Akui Tembak Brigadir J dari Jarak Dekat, Pakar Hukum: Niat Benar Menghabisi

- 2 Agustus 2022, 15:18 WIB
Bharada E Akui Tembak Brigadir J dari Jarak Dekat, Pakar Hukum: Niat Benar Menghabisi
Bharada E Akui Tembak Brigadir J dari Jarak Dekat, Pakar Hukum: Niat Benar Menghabisi /Diolah dari Google

Pedoman Tangerang - Tewasnya Brigadir Joshua Hutabarat di kediaman Irjen non aktif Ferdy Sambo sedikit demi sedikit mulai terkuak kasusnya.

Brigadir Joshua Hutabarat tewas tertembak di kediaman Ferdy Sambo terungkap di Komnas HAM. Dalam keadaan tersungkur, Bharada Eliezer tetap menembak Brigadir Joshua sebanyak dua kali.

Fakta tersebut diungkapkan Bharada Eliezer sebelum seniornya, Bharada E tewas meregang nyawa.

Menanggapi hal tersebut Ahli Hukum tata negara Refly Harun menyoroti mengenai Bharada E yang mengaku bahwa dia menembak Brigadir J hingga tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Saat Brigadir J sudah tersungkur dalam baku tembak, Bharada E mengaku menembaknya, hasil autopsi juga menyebutkan bahwa Brigadir J ditembak dari belakang kepala bagian atas tembus ke hidung.

Baca Juga: Terungkap! Bharada E Akui Tembak Brigadir J dari Jarak Dekat Meski...

"Apalagi saat ini Bharada E sudah mengaku bahwa dia menembak, ketika Brigadir J yang pangkatnya 8 tingkat di atasnya itu tersungkur," beber Refly.

Jika seperti itu, maka Bharada E bukan lagi membela diri tapi menghabisi nyawa rekannya yang delapan tingkat di atasnya, yaitu Brigadir J.

"Artinya dia bukan lagi membela diri tapi menghabisi nyawa rekannya sendiri, pertanyaannya adalah is it true? apakah dia," ucapnya yang dikutip dari YouTubenya.

Lebih lanjut ia mengatakan pengakuan Bharada E itu justru muncul spekulasi dan sejumlah pertanyaan.

Sebab, Bharada E bisa tega menembak Brigadir J padahal sudah tersungkur tidak berdaya. Sementara keduanya berteman. Selain itu, Brigadir J adalah seniornya.

Baca Juga: Brigadir J Tewas Mengenaskan, Refly Harun: Heran Pelaku Belum Terungkap, Seolah Sangat...

"Pertanyaan yang klasik adalah kok bisa dia sudah tersungkur, tapi kok ditembak lagi," tuturnya.

"Padahal mereka adalah teman, sama-sama ajudan. Bahkan Brigadir J itu senior dengan pangkat yang lebih tinggi," sambungnya.

"Sebenarnya, kok aneh? Teman sudah tersungkur, padahal tembak-menembaknya itu kan dalam rangka membela diri katanya. Kalau dalam rangka membela diri, kalau sudah tersungkur, ya tidak perlu dipastikan mati. Tapi kalau dengan menembak kepala, berarti ingin memastikan mati," ucap Refly Harun.

Sementara itu Ketua Komisi Nasional Hak Asasi dan Manusia ( Komnas HAM ), Ahmad Taufan Damanik, menceritakan hasil pemeriksaan terhadap Bharada Eliezer.

Ia mengatakan saat itu, rombongan tiba di rumah dinas Ferdy Sambo untuk menjalani isolasi mandiri.

Setibanya di rumah Ferdy Sambo, Bharada E naik ke kamarnya di lantai dua untuk beristirahat.

Dia bermaksud bersih-bersih dan tidur. "Dia (Bharada E) bilang masuk ke ruangan ADC (aide de camp atau ajudan)," kata Ahmad Taufan Damanik.

Saat itulah, Bharada Eliezer mendengar suara teriakan dari Putri, istri Ferdy Sambo.

Bharada E bergegas turun ke lantai satu karena mendengar teriakan istri Irjen Ferdy Sambo yang memanggil namanya dan ketika turun, Bharada E melihat ada Brigadir J.

Ketika mencoba bertanya pada Brigadir J mengenai apa yang terjadi, Bharada E justru ditembak.

Lantaran merasa terancam, Bharada E memilih mundur untuk mengambil senjatanya.

Ia pun melepaskan tembakan ke arah Brigadir J untuk melindungi diri.

"Nah, setelah beberapa tembakan itu dia mundur ke belakang, dia mengambil senjatanya, mengokang dan membalas tembakan itu," kata Taufan.

Sempat beberapa kali adu tembak, Bharada E berhasil melumpuhkan Brigadir J hingga tersungkur.

Bharada E kembali melepaskan dua tembakan pada Brigadir J, meski seniornya itu sudah tak sadarkan diri.

Alasannya, kata Taufan, Bharada E ingin memastikan Brigadir J telah berhasil dilumpuhkan.

"Menurut dia, kena tembakannya. Setelah itu masih adu tembak lagi sampai kemudian saudara Brigadir J ini tersungkur."

"Dia datang ke jarak lebih dekat, kira-kira satu, dua meter, lalu menembak dua kali lagi untuk memastikan orang yang menyerang dia ini betul-betul bisa dilumpuhkan."

"Itu kesaksian dia sebagai terduga pelaku penembakan," terang Taufan.***

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x