Ngamuk! Suporter UAS Nekat Teror Singapura, Ancam Kirim Serangan Seperti Tragedi New York

- 24 Mei 2022, 18:45 WIB
Kolase Ustaz Abdul Somad (UAS) dan ilustrasi pembela Islam.
Kolase Ustaz Abdul Somad (UAS) dan ilustrasi pembela Islam. /Foto: Diolah dari Google

Pedoman Tangerang - Kasus penolakan Ustaz Abdul Somad (UAS) oleh Singapura masih memicu amarah dari para pendukungnya. Berbagai tuntutan hingga kecaman terus digulirkan kepada pejabat otoritas.

Terbaru, kabar tak sedap kembali mewarnai Singapura sebagai buntut penolakan terhadap UAS. Menteri Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam, menuding bahwa para pendukung ustaz kondang asal Sumartra Utara ini telah mengirimkan pesan teror ke negara mereka.

Pesan itu berisi ancaman dari suporter UAS tentang persiapan mereka untuk menyerang Singapura. Tak tanggung, serangan yang bakal dilancarkan itu disebutkan bakal menyerupai tragedi pengeboman 9/11 di New York pada 2001 silam.

Teror yang diterima otoritas Singapura itu disampaikan langsung oleh Shanmugam dalam konferensi pers Senin, 23 Mei 2022 kemarin. Pihaknya kini tengah memantau ancaman-ancaman yang dikirim oleh pendukung UAS melalui website-website serta akun media sosial resmi Singapura.

Baca Juga: Nah Lho! Hanya Tenar Jadi Gubernur, Anies Baswedan Disebut Bakal Tersingkir Jelang Pilpres 2024

Shanmugam pun mengatakan bahwa salah satu komentar ancaman itu ada yang sampai dihapus oleh pihak Meta, induk bisnis Facebook. Pesan itu berisi ancaman untuk mengebom Singapura seperti yang dilakukan para teroris Al Qaeda di New York pada 11 September 2001 silam.

"Hei kalian, para pemimpin Singapura, negara yang Islamophobia, kami menunggu permintaan maaf untuk warga dan muslim Indonesia dalam 2 x 24 jam. Jika kalian mengabaikan seruan ini, maka kami akan mengusir duta besar kalian. Kami akan mengirim pasukan pembela Islam, pasukan keadilan sejahtera, dan pasukan pembela ulama untuk menyerang negara kalian seperti 9/11 di New York 2001," ucap Shanmugam membacakan pesan ancaman tersebut, dikutip Selasa, 24 Mei 2022.

Saat ini, kata Shanmugam, pemilik akun yang mengirimkan pesan teror kepada mereka telah dinon-aktifkan oleh Meta.

Kendati demikian, masih ada ancaman lain berupa gerakan boikot produk-produk Singapura dan ajakan untuk berhenti berlibur ke negara singa itu.

Halaman:

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x