Selain Dianggap Ekstremis, UAS Juga Disebut Bohong Soal Tujuan Ke Singapura

- 18 Mei 2022, 14:52 WIB
Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad. /Foto: Google

Pedoman Tangerang - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Singapura akhirnya angkat bicara soal alasan sebenarnya Ustaz Abdul Somad (UAS) dideportasi.

Sebelum itu, otoritas Singapura telah menerima banyak desakan dari sejumlah tokoh hingga pakar hukum Indonesia.

Sebut saja Pakar Hukum Yusril Ihza Mahendra, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas, serta Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini. Ketiganya kompak mendesak pihak Singapura untuk memberikan alasan yang jelas terkait deportasi yang mereka layangkan kepada UAS pada Senin, 16 April 2022 lalu.

Kemendagri Singapura akhirnya membeberkan alasan penolakan yang mereka lakukan terhadap UAS. Rupanya, hal itu berkaitan dengan rekam jejak dakwah sang ustaz yang dianggap kerap merendahkan agama lain.

Baca Juga: Waduh! Tak Cuma Ditolak Singapura, UAS Ternyata Pernah Masuk Daftar Teroris oleh Timor Leste

"Ia membuat pernyataan yang merendahkan anggota komunitas agama lain," bunyi keterangan tertulis Kemendagri Singapura, dikutip Rabu, 18 Mei 2022.

Bahkan, Kemendagri Singapura sampai mencap UAS sebagai pendakwah ekstremis dan segregasionis, di mana ajaran-ajaran tersebut sangat bertentangan dengan Singapura sebagai masyarakat yang multirasial dan agama.

"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura," lanjut keterangan tertulis Kemendagri Singapura.

Kemendagri kemudian menyinggung soal salah satu ceramah UAS yang mereka anggap sebagai ajaran ekstremis dan segregasi, yakni tentang penghalalan bom bunuh diri dalam konteks konflik antara Israel dan Palestina.

Baca Juga: Terbongkar Sosok Pengedit Foto Anies Pakai Koteka Papua, Berujung Bikin Ruhut Dipolisikan

"Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'."

Tak hanya itu, UAS juga disebut berbohong soal tujuannya datang ke Singapura dengan modus ingin melakukan kunjungan sosial ke Singapura.

Padahal, sebagaimana dijelaskan UAS dalam klarifikasinya, ia beserta rombongan datang ke Singapura dalam rangka berlibur.

"Sementara Somad berusaha memasuki Singapura dengan modus untuk kunjungan sosial, Pemerintah Singapura memandang serius setiap orang yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura," jelas keterangan resmi tersebut.

Selain yang telah disebutkan, terdapat beberapa alasan lain yang dibeberkan oleh Kemendagri Singapura terkait penolakan kunjungan UAS tersebut.

Seperti pernyataan UAS yang menyebutkan non muslim sebagai kafir, juga komentar yang merendahkan komunitas agama lain karena menyebut salib milik Kristen sebagai tempat jin (roh/setan) kafir.***

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x