Network
Pedoman Tangerang - Hadapi gempa dan tsunami, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali siap melakukan skenario.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, melakukan skenario terburuk bencana dengan menggelar simulasi gempa dan tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) dan pihak bandara menggelar simulasi pada Kamis 24 Maret 2022.
Simulasi dilakukan bagian dari rangkaian upaya penguatan mitigasi gempa dan tsunami Kawasan Infrastruktur Kritis di wilayah Bali.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan Pulau Bali merupakan wilayah yang diapit oleh dua sumber gempa potensial yang dapat membangkitkan gempa kuat dan memicu tsunami.
Baca Juga: Menko Luhut: Salat Tarawih Boleh Asal Prokes dan Sudah Vaksinasi Lengkap
"Wilayah Bali sumber gempa tumbukan lempeng yang populer dikenal sebagai zona megathrust, yang mampu memicu gempa dengan skenario terburuk mencapai magnitudo (M) 8,5," ujarnya.
Lebih lanjut dirinya katakan bahwa ia mengatakan bagian Utara Bali sumber gempa sesar aktif yang dikenal sebagai Flores Thrust.
"Bagian Utara Bali terdapat sumber gempa sesar aktif yang dikenal sebagai Flores Thrust, yang jalurnya memanjang dari utara Fores hingga Bali dan mampu memicu gempa dengan skenario terburuk mencapai M 7,5," imbuhnya.
