Network
Pedoman Tangerang - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ancaman krisis pengungsi jika peperangan antar Rusia dan Ukraina tak kunjung berhenti.
Dalam cuitannya di Twitter pada Selasa, 8 Maret 2022 Jokowi menerka akan terjadi krisis pengungsi terbesar pada abad ini.
Hal ini Presiden Jokowi kutip dari Badan PBB untuk Urusan Pengungsi, Jokowi menyebut bahwa untuk saat ini sudah ada 1,2 juta penduduk Ukraina yang mengungsi ke negara lain.
Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket Film Iblis Dalam Kandungan di XXI Jakarta, 10 Maret 2022
"Apabila krisis berlanjut niscaya akan terjadi krisis pengungsi terbesar sepanjang abad. Ini lah yang harus kita sama-sama cegah agar jangan sampai terjadi," ucap Jokowi melalui kicauan di Twitternya.
Rusia dan Ukraina sejauh ini sudah melalukan negosiasi sebanyak tiga kali, namun sayang tiga kali pertemuan itu tidak menciptakan hasil yang siginifikan.
Terkahir, Rusia dan Ukraina menggelar pertemuan sebagai upaya menyudahi peperangan pada Senin, 7 Maret 2022 malam.
Baca Juga: Married with Senior Episode 8 Kapan Tayang: Ending Cerita Mika dan Angkasa!
Dalam pertemuan selama tiga jam tersebut tidak menghasilkan gencatan senjata bersama.
Kedua negara tersebut menyepakati untuk membantu warga sipil mendapatkan akses logistik.
Saat negosiasi berlangsung Rusia tidak mengehentikan gempuran senjata. Diketahui Rusia lancarkan serangan udara yang menghancurkan gedung apartemen di kota perbatasan Sumy, setidaknya ada 9 orang tewas saat itu.
Baca Juga: Lima Fakta Menarik tentang Kim Min Kyu, Pemeran Cha Sung Hoon di Drakor A Business Proposal
Jokowi menyayangkan hal tersebut, menurutnya melanjutkan peperangan memicu bertambahnya korban jiwa terutama warga sipil.
"Perang adalah persoalan ego, melupakan sisi kemanusiaan, dan hanya menonjolkan kepentingan dan kekuasaan," jelas Jokowi.***
