Kabar Buruk untuk Teller Bank! Siap-Siap Cari Kerja Baru, Posisinya Tak Lagi Dibutuhkan dalam Waktu Dekat

- 16 Februari 2022, 16:40 WIB
Ilustrasi profesi teller bank.
Ilustrasi profesi teller bank. /Foto: Jobskarir

 

Pedoman Tangerang - Perkembangan teknologi yang begitu pesat ternyata tak selalu mendatangkan hal baik. Malah, banyak kerugian yang sedang menanti manusia seiring dengan melesatnya kemampuan teknologi di muka bumi.

Salah satu dampak buruk yang hampir bisa dipastikan terjadi adalah posisi teller bank yang tak lagi dibutuhkan dalam waktu dekat.

Posisi teller bank dalam dunia profesional kerja secara instan bakal digantikan dengan teknologi sehingga menuntut masyarakat untuk bergegas mengikuti perkembangannya.

Prediksi ini bukan tanpa bukti. Berdasarkan data OJK dari 2017 hingga 2021, tercatat sebanyak 2.593 kantor cabang bank tutup akibat dari melesatnya perkembangan digital.

Baca Juga: Loker SMA: Bank Muamalat Buka Posisi Teller untuk Penempatan 3 Wilayah Ini

Sektor keuangan, termasuk bank, menjadi salah satu sektor yang mengalami transformasi bisnis teknologi digital.

Data itu dikuatkan lagi oleh pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menilai bahwa teknologi akan tumbuh secara luar biasa.

"Saya melihat teknologi digital akan growing luar biasa. Karena generasi muda sudah terbiasa hidup dengan digital. Jadi, buat mereka, pergi ke bank tidak lagi bertemu langsung dengan teller. Itu striking very fast 2045," ujar Sri Mulyani dalam acara virtual Indonesia Fintech Summit 2021.

Sri Mulyani juga mengatakan kalau perubahan tatanan posisi itu sudah terjadi di Eropa. Bisa dilihat dari bagaimana mereka harus merogoh ongkos mahal jika ingin dilayani.

Baca Juga: Bank BTN Buka Lowongan Kerja Teller untuk Lulusan SLTA, Ini Cara Daftarnya

"Bahkan, saya dengar di Eropa pergi ke bank mau dilayani personal bayar mahal sekali," lanjutnya.

Sri pun memperingatkan kalau perkembangan teknologi ini akan menjadi ancaman bagi orang-orang yang tidak melek terhadapnya dan akan merasa kesepian di masa depan.

"Saya khawatir pada 2045 banyak orang yang kesepian karena mereka tidak masuk ke 3D virtual dan dia left out di reality. Ini yang perlu kita lihat," tambahnya.***

 

Co-Writer: Maya Novalia Pulungan

Editor: Muhammad Alfin

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah