Sikapi Reuni 212, Ketua PWNU DKI Jakarta Sebut Jangan Digunakan Sebagai Gerakan Politik

- 30 November 2021, 16:30 WIB
Terkait Reuni 212, Polri Minta Masyarakat Bijak Memahami Situasi Pandemi Covid-19.
Terkait Reuni 212, Polri Minta Masyarakat Bijak Memahami Situasi Pandemi Covid-19. /Antara/

Pedoman Tangerang - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Syamsul Maarif ikut beri tanggapan soal rencanan digelarnya reuni 212 Desember mendatang.

Ia tidak mempersoalkan penyelenggaraan tersebut, hanya saja meminta jangan dijadikan sebagai gerakan politik.

Tanggapan tersebut ini ia sampaikan pada saat mengisi acara dalam diskusi webinar yang diadakan oleh Pimpimam Pusat Lembaga Independen Pemuda Pemerhatu Indonesia (DPP LIPPI) pada Senin, 29 November 2021.

Baca Juga: Ngerih! Cegah Virus Omicron Masuk, Pemerintah Resmi Putuskan Karantina Jadi Tujuh Hari

“Kritik pemerintah ya silakan. Memang pemerintaj harus diingatkan akan tetapi dengan cara yang baik ya,”ucap Syamsul.

Selain itu, ketua PWNU DKI Jakarta juga menyebut dalam hal menyampaikan pendapat atau kritikan haruslah disandari dengan etika keagaman, ahlak yang baik, agama Islam tidak mengajarkan untuk saling mencaci-maki.

“Oleh karena itu saya berharap misalnya begini kalau ada orang yang berkeinginan melakukan gerakan massa mengumpulkan massa yang banyak dan gerakan-gerakan seperti gerakan reuni 212, saya berharap orang-orang yang mau mengadakan reuni 212 itu akan lebih baik. Misalnya membentuk partai dari pada gerakan-gerakan yang melelahkan hasilnya dia hanya kumpul-kumpul kalo ini misalnya dijadikan abadi dibuat partai itu akan lebih baik,”ungkap Syamsul Maarif.

Ditempat lain, ketua PWNU DKI Jakarta juga menuturkan setiap perkumpulan reuni harus jelas, seperti reuni teman sekolah, kampus ataupun pondok.

Baca Juga: Dianggap Dekat dengan Teroris, Netizen Jangan Pilih Anies Jadi Presiden! Benarkah?

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x