Gus Muhaimin: Fundamentalisme Agama Masih Jadi Tantangan Besar Dunia

- 20 Agustus 2021, 20:30 WIB
Gus Muhaimin: Fundamentalisme Agama Masih Jadi Tantangan Besar Dunia
Gus Muhaimin: Fundamentalisme Agama Masih Jadi Tantangan Besar Dunia /Foto: Reuters.

Pedoman Tangerang - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin mengungkapkan fundamentalisme agama masih menjadi tantangan besar dunia saat ini.

Hal ini lantaran fundamentalisme agama muncul ke permukaan dalam bentuk kekuatan besar, semisal gerakan yang mengatasnamakan formalisme hukum agama yang direpresentasikan Taliban maupun Al-Qaeda.

Pada gilirannya, timbul sebuah pemaksaan menerapkan hukum agama dengan cara kekerasan.

"Awal Abad 21 ini kita menghadapi ketegangan-ketegangan yang sangat nyata, di mana agama menjadi kekuatan yang dahsyat, realitas kekuatan yang besar, sekaligus memiliki kenyataan fakta negatif di mana agama dianggap sebagai hambatan karena kekerasan dan fundamentalisme,” kata Gus Muhaimin dalam keterangannya, Jumat, 20 Agustus 2021.

Baca Juga: Hindari Taliban, Tim Robotika Wanita Asal Afghanistan Melarikan Diri ke Qatar

Kehadiran agama dalam wajah garang itu seiring dengan realita kondisi kaum muslim saat ini yang masih dinilai tertinggal dari negara-negara Barat.

Gus Muhaimin menuturkan, kondisi tersebut mengakibatkan munculnya justifikasi bahwa agama sama sekali tak membawa kemajuan atau justru menjadi penghambat kemajuan sebuah negara.

"Di Eropa, pengalaman menunjukkan agama terutama Islam dianggap ancaman, dan Islamophobia menjadi fakta. Banyak kepala negara yang menang di Eropa itu karena kampanye anti Islam. Sementara disisi yang lain, memang muncul gerakan radilakalisme dan terorisme yang mengatasnamakan Islam di berbagai belahan dunia,” ungkapnya.

Gus Muhaimin mengaku menyaksikan langsung fakta ini. Ia mengungkapkan, PKB yang tergabung dalam Centrist Democrat International (CDI) atau Koalisi Partai Demokratis Seluruh Dunia, di dalamnya banyak ketua umum partai politik di Eropa yang menjadi pemenang pemilu karena menggunakan kampanye anti Islam.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah