Efek PPKM Darurat: Testing Turun, Angka Positif Tambah Tinggi

- 22 Juli 2021, 11:00 WIB
Efek yang muncul setelah PPKM Darurat malah membuat akan angka testing rendah dan angka penularan tinggi.
Efek yang muncul setelah PPKM Darurat malah membuat akan angka testing rendah dan angka penularan tinggi. /Foto: Antara.

Pedoman Tangerang - PPKM Darurat Jawa-Bali telah diperpanjang sampai 25 Juli guna menekan lonjakan kasus Covid-19. Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher masygul karena justru angka testing yang dilakukan pemerintah masih rendah sementara angka positif cenderung bertambah.

“Harus ada evaluasi komprehensif terhadap pelaksanaan PPKM untuk mengukur efektivitasnya, bukan hanya gonta-ganti istilah. Jumlah testing kita turun drastis hingga 68 persen dalam tiga hari terakhir. Angka positivity rate kita juga meningkat hingga 30 persen dalam sepekan terakhir," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis, 22 Juli 2021.

Menurut Ketua Tim Covid-19 FPKS DPR RI ini, klaim bahwa kasus mengalami penurunan, tidak bermakna apa-apa jika testing kita rendah.

Baca Juga: Cek Fakta : Pemerintah Jokowi di Backup Komunis saat Perpanjang Masa PPKM Darurat!

Oleh karena itu, pemerintah semestinya memiliki indikator kuantitatif dalam mengukur keberhasilan PPKM.

"Misalnya, berapa rerata tingkat BOR yang bisa ditolerir, berapa banyak pasien isoman yang terpantau, bagaimana dengan ketersediaan obat, SDM nakes, oksigen, APD dan alkes lainnya," katanya.

Menurutnya, data kuantitatif tersebut penting diperhatikan, mengingat lonjakan kasus dan perluasan pandemi juga diukur secara angka.

Baca Juga: Muhammadiyah Dukung Perpanjangan PPKM Darurat, Masyarakat Diminta Taat Jaga Prokes

"Bagaimana pemerintah dapat membangun kepercayaan publik bahwa PPKM efektif jika kurang didukung angka statistik yang jelas dan transparan," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x