Tak Terima Al Zaytun Dianggap Sesat, Ali Mochtar Ngabalin: Ponakan Saya Belajar di sana

7 Juli 2023, 20:08 WIB
Tak Terima Al Zaytun Dianggap Sesat, Ali Mochtar Ngabalin: Ponakan Saya Belajar di sana / Instagram @say.viideo /

Pedoman Tangerang - Nama Ali Mochtar Ngabalin, yang merupakan tenaga ahli di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Moeldoko, kini menjadi perbincangan hangat di dunia maya.

Hal itu dikarenakan, Ali Mochtar Ngabalin, dengan tegas dan mati-matian menyatakan membela Panji Gumilang serta Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, yang kini tengah viral.

Ya, Ngabalin tak terima soal isu adanya penyimpangan di ponpes Al Zaytun yang dipimpin oleh Panji Gumilang.

Baca Juga: Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Ngaku Pernah Dipenjara

Hal tersebut diketahui dari unggahan di Instagram @fakta.berita yang diunggah, pada Selasa 4 Juli 2023 lalu.

Dalam unggah tersebut terlihat Ngabalin meminta agar pihak-pihak yang ingn mengambil pesantren Al Zaytun tak memakai cara kotor hingga memfitnah pondok pesantren tersebut.

Baca Juga: Hacker Bobol Pertahanan Cyber 1500 Data Diungkap: Santri Al Zaytun Ternyata...

“Kalau kalian mau ambil Al Zaytun, ambil saja, tapi pakai cara-cara yang bermoral gausah banyak nuduh orang melakukan berbagai macam ketimpangan," ujar Ngabalin dikutip dari Instagram @fakta.berita, Kamis 6 Juli 2023.

Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Kepresidenan itu mengungkapakan jika hal tersebut sudah lazim digunakan orang -orang yang mau merampok.

"Cara-cara ini lazim kita ketahui kalau ada orang mau ambil mau merampok, cara-cara kalian ini terlalu kotor sekali,” tambah Ngabalin.

Baca Juga: Tepis Tudingan Bekingi Al Zaytun, Moeldoko: Panji Gumilang Awas Lo Macam-macam

Tak hanya itu Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan keponakannya sedang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al-Zaytun. Ngabalin memuji ponpes dengan pimpinan Panji Gumilang itu pesantren yang maju dan hebat.

"Anak abang saya itu sekolahnya di Al-Zaytun, baik-baik saja. Dia menjadi anak yang saleh, anak yang baik-baik saja. Waktu bapaknya, kakakku, waktu tanya dia kasih sekolah anak pesantren, dia bilang 'saya kasih masuk ke Al-Zaytun', 'oh ya, nanti saya yang antarkan, nanti saya kasih sekolah ke Al-Zaytun'," kata Ngabalin kepada wartawan, Kamis 6 Juli 2023.

Ketua Umum PP Badan Koordinasi Mubaligh Se-Indonesia (Bakomubin) itu menyebut Al-Zaytun bukan pesantren yang baru saja berdiri. Menurut dia, pesantren itu sudah berdiri puluhan tahun.

Baca Juga: Mantan Pengurus Al Zaytun Ken Setiawan: Panji Gumilang Sugesti Jemaah Agar Melalukan Perampokan

Ngabalin kemudian mempertanyakan kenapa Al-Zaytun disorot menjelang adanya pemilu. Ngabalin pun heran setiap akan pemilu Panji Gumilang diganggu.

"Kenapa tiba-tiba Al-Zaytun setiap 5 tahun itu kok seperti agenda lima tahunan, setiap mau pemilu pasti Al-Zaytun dan Panji Gumilang itu diganggu. Kenapa orang begitu sangat zalim memberikan penilaian yang begitu sangat hina terhadap Panji Gumilang dan Al-Zaytun, rendah sekali moral manusia-manusia yang tidak punya peradaban sampai menuduh orang boleh berzina di situ ditebus dengan 2 juta, macam-macam," jelasnya.

Ngabalin lantas menyinggung soal era post-truth. Ngabalin pun heran Al-Zaytun dan Panji Gumilang disudutkan.

Baca Juga: Viral Sosok Fazil 11 Tahun Belajar di Al Zaytun, Ditanya Rukun Wudhu Gelagapan

"Kan semua orang tahu, masa post-truth itu kan era di mana orang banyak berbohong dia menyamar menjadi suatu kebenaran, era post-truth itu begitu. Jadi caranya memainkan emosi dan perasaan orang. Jadi kalau berulang-ulang mereka berbohong menceritakan tentang Al-Zaytun dan Panji Gumilang, itu bisa menjadi kebenaran, itu era post-truth namanya," kata Ngabali.

Untuk mendapatkan informasi ter-uptodate dari Pedoman Tangerang silahkan klik "Google News".***

Editor: Bustamil Arifin

Tags

Terkini

Terpopuler