Rusia Berniat Aneksasi Ukraina, Uni Eropa akan Siapkan Sanksi Berat

4 Februari 2022, 19:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Uni Eropa kecam Rusia atas aneksasi wilayah Ukraina /Istana Kremlin/Arsip Pribadi Putin

Pedoman Tangerang - Setelah mencaplok wilayah Krimea dari Ukraina, Uni Eropa khawatir jika Rusia ngotot meneruskan invasinya.

Menanggapi agresi Rusia, Uni Eropa telah menyiapkan paket sanksi ekonomi yang komprehensif terhadap negara beruang putih tersebut.

Hal ini diucapkan oleh Presiden Komisi Uni Eropa Ursula Von der Leyen seperti dikutip Pedoman dari Antara pada Jumat, 4 Februari 2022.

Baca Juga: Layangan Putus, Pernikahan Ricky Zainal dan Lola Diara Tak Mendapatkan Restu Keluarga!

Leyen mengatakan bahwa pihaknya telah merancang sebuah "paket sanksi berat dan komperhensif" pada Rusia.

"Kami sudah menyiapkan paket sanksi ekonomi dan finansial yang berat dan komprehensif," kata von der Leyen.

Salah satu bentuk sanksi tersebut adalah pembatasan akses modal asing ke Rusia dan sebaliknya, serta pembatasan kendali ekspor termasuk komoditas strategis Rusia.

Baca Juga: Film Kukira Kau Rumah Meledak, 30.000 Penonton dalam 5 Jam, Prilly: Terharu Banget

Uni Eropa juga akan memberikan pembatasan terhadap tokoh politik Rusia dalam hal ini Putin dan para menterinya.

"Orang-orang yang dekat dengan (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan oligarki tentu saja berpeluang dijatuhi sanksi secara sensitif," lanjutnya.

Untuk diketahui, wilayah Ukraina awalnya merupakan daerah Rusia Raya dan masuk ke dalam negara bagian saat rezim Uni Soviet berkuasa.

Baca Juga: Banten Diguncang Gempa Kembali, Getaran Terasa Hingga Jabodetabek

Namun pasca pembubaran Uni Soviet, Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya dan menjadi negara yang berlandaskan ideologi bebas (bukan komunis).

Namun pada tahun 2014, Rusia bernafsu menguasai bekas wilayahnya tersebut.

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina dan mendukung kelompok separatis di wilayah timur negara itu, menerjunkan sekitar 100.000 pasukan di dekat perbatasan Ukraina.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Gempa 5,5 Magnitudo di Bayah Lebak Banten Terasa Hingga Tangerang dan Sekitarnya

Moskow juga meminta jaminan keamanan, termasuk janji bahwa NATO tidak akan pernah menerima keanggotaan Ukraina.

Rusia telah menyusun sejumlah opsi yang dijadikan sebagai alasan untuk menyerang Ukraina, termasuk kemungkinan memanfaatkan video propaganda yang memperlihatkan serangan bertahap, kata Amerika Serikat pada Kamis, ketika Kremlin mengecam pengerahan pasukan Amerika di kawasan tersebut.

Kremlin, kantor presiden Rusia, pada hari itu menuding Washington tidak menghiraukan seruannya untuk mengendurkan kebuntuan.

Baca Juga: Diminta Pulang Kampung Presiden Joko Widodo, Inilah Sosok Ainun Najib Ahli IT yang Tinggal Singapura

Tuduhan itu dilemparkan Rusia setelah AS mengumumkan bahwa mereka akan mengirim hampir 3.000 pasukan tambahan ke Polandia dan Romania.***

Editor: R. Adi Surya

Tags

Terkini

Terpopuler