Akademisi NU: Kembangkan Teknologi dengan Mempertahankan Karakter Lokal

15 Desember 2021, 17:00 WIB
Muhammad Nuh Panitia Muktamar NU /NU.Online/

Pedoman Tangerang - Organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) tengah mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan Muktamar ke-34 yang akan berlangsung di Lampung.

Dalam muktamar ini, NU tak hanya sekedar mengubah struktur organisasi tetapi juga membangun paradigma perjuangan baru untuk menghadapi abad ke-2 dari Nahdlatul Ulama.

Profesor Muhammad Nuh selaku Tokoh Nasional sekaligus Akademisi NU Jawa Timur, mengatakan bahwa dalam menghadapi tantangan zaman, NU perlu mengembangkan IPTEK tanpa mengubah karakter dan kearifan lokal.

Baca Juga: Ini Dia 6 Fakta Yang Jarang Diketahui Dari Gaga Muhammad

“NU aktif mengembangkan ekosistem iptek yang berakar pada karakter lokal tetapi berseiring dengan perkembangan iptek global,” demikian bunyi rekomendasi yang diserahkan kepada Ketua Panitia Pengarah Muktamar Ke-34 NU Prof Muhammad Nuh pada Selasa, 14 Desember 2021.

Selain berakar pada tradisi lokal, pengembangan iptek juga tidak boleh menafikan karakter NU.

“NU harus aktif mengembangkan ekosistem masyarakat yang tetap berakar kuat pada nilai karakter ke-NUan yang berjalan seiring dengan perkembangan iptek global,” lanjut rekomendasi tersebut.

Baca Juga: Jessica Jane Minta Maaf ke Jerome Polin

Untuk mengembangkan teknologi, NU perlu untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dan memberikan penguatan edukasi literasi teknologi sehingga warga NU mampu menjadi pemain bukan sebagai penonton di era Society 5.0 NU aktif memfasilitasi dan pengembangkan teknologi tepat guna untuk warga NU.

Oleh karena itu, NU perlu aktif melakukan transformasi digital di semua bidang agar NU menjadi bagian dari warga global dan tidak tertinggal. Di bidang pertanian, misalnya, NU perlu memungkinkan adanya pegelolaan sektor pertanian efektif, efisien dan berkelanjutan, serta menguntungkan.

Di bidang ekonomi, NU juga perlu mewadahi potensi dan kekuatan warga NU dengan kekuatan teknologi.

Baca Juga: Mucikari Waria di Mojokerto Jajakan PSK di Bawah Umur, Dieksploitasi dan Tanpa Diberi Upah

“NU memfasilitasi tumbuh kembangnya kekuatan-kekuatan ekonomi warga NU, seperti UMKM, start up, industri halal, dan wisata halal, ekspor impor dan seterusnya, agar mampu bersaing dan berkolaborasi dengan kekuatan-kekuatan ekonomi lain, baik di tingkat lokal, nasional dan global,” lanjut poin rekomendasi itu.

Lebih jauh, para akademisi juga mendorong NU untuk membangun pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi skala internasional, yang didasari oleh kreativitas dan inovasi tinggi, serta memberikan jaminan profesionalisme dan penghormatan kepada hak-hak kekayaan intelektual.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah pengembangan Big Data seperti yang terkait dengan jumlah keanggotaan, SDM, talenta, jumlah riil pesantren terafiliasi NU, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, pelaku ekonomi dan bisnis, dan data-data lain.

Baca Juga: Laura Anna Meninggal Dunia, Dokter Tirta Angkat Bicara Hingga Libatkan Gaga

NU juga perlu menggunakan media-media baru dalam menyemai dakwah agar adaptif dengan zaman.

“Penggunaan media baru dalam berdakwah oleh pendakwah NU sesuai kebutuhan jaman dan golongan sasaran dakwah,” demikian bunyi rekomendasi tersebut.***

Editor: R. Adi Surya

Tags

Terkini

Terpopuler