Politisi Abdullah Rasyid: Bandara Dibangun Jokowi Mangkrak, yang Ramai Dijual

26 November 2021, 10:45 WIB
Politisi Partai Demokrat Abdullah Rasyid. /Foto: Dok. Humas Partai Demokrat

Pedoman Tangerang - Politisi Partai Demokrat, Abdullah Rasyid ikut bersuara atas penjualan 49 persen saham Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara.

Abdullah Rasyid mengaku heran beberapa bandara yang dibangun di era Presiden Jokow Widodo justru mangkak hingga sepi penumpang.

Politisi Demokrat itu menilai penjualan saham salah satu objek vital milik negara senilai Rp85,6 triliun itu menjadi indikasi keuangan negara dalam kondisi yang tidak baik.

Baca Juga: Covid Tiba-tiba hilang, Eks Menkes Siti Fadhilah: Bukan karena Vaksin, Benarkah?

Seperti diketahui, perusahaan GMR Airport International selaku Global Airport Operator yang berbasis di New Delhi, India memenangkan tender Strategic Partnership Kualanamu International Airport dengan masa pengelolaan 25 tahun.

Awarding Ceremony Strategic Partnership Kualanamu International Airport dilaksanakan pada tanggal 23 November 2021 bertempat Kementerian BUMN Ballroom Lantai 21 (dua satu) Jalan Merdeka Selatan No 13 – Jakarta Pusat.

Abdullah Rasyid mengaku heran beberapa bandara yang dibangun di era Presiden Jokow Widodo justru mangkak hingga sepi penumpang.

Baca Juga: Begini Ramalan Mengerikan Presiden Joko Widodo untuk Indonesia, Berani Baca?

Dua bandara itu adalah Bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat dan Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman Purbalingga, Jawa Tengah.

Bahkan, akibat minimnya peminat, layanan penerbangan di kedua bandara tersebut pun akhirnya disetop.

Kini justru bandara yang selalu ramai seperti Bandara Kualanamu dijual ke pihak asing. Bahkan pengelolaannya diserahkan ke asing.

Baca Juga: Bandara Kualanamu Dijual ke Asing, Politisi Partai Demokrat: Jangan-jangan Negara Sedang Bangkrut

“Bandara yang dibangun @jokowi mangkrak, lah kok Bandara yg rame mau dijual. Kita ini bangsa apa?,” kata Abdullah Rasyid di akun Twitternya @Rasy_Abdullah, Jumat 26 November 2021.

Dirinya curiga, penjualan saham tersebut untuk menyelamatkan negara dari kebangkrutan.***

Editor: Bustamil Arifin

Tags

Terkini

Terpopuler