Network
Pedoman Tangerang – Tingginya harga kedelai yang menjadi bahan baku tempe hingga menyentuh angka Rp10.500 per kg membuat para pengrajin tahu menjerit.
Pasalnya jika harga normal mereka bisa mendapatkan kedelai dengan harga berkisar Rp8000, kini mereka tidak bisa menerima kenaikan harga yang menurutnya akan merugikan ongkos produksi mereka.
Hal ini yang membuat para perajin tahu dan tempe di Provinsi Jawa Barat mengadakan mogok produksi dimulai hari ini, Jumat, 28 Mei 2021.
Baca Juga: DPR Desak Pemerintah Sahkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
Mereka berencana untuk tidak melakukan produksi selama tiga hari bahkan seminggu jika pemerintah tidak mengindahkan tuntutan mereka tentang stabilitas harga kedelai.
"Mulai besok nggak produksi. Surat edarannya sudah keluar untuk para perajin tahu dan tempe. Saya juga sudah terima," tuturnya dikutip Pedoman Tangerang dari PMJ News , Kamis, 27n Mei 2021.
Seorang perajin tahu asal Kota Bandung Iniyani menjelaskan aksi mogok produksi itu berdasarkan kesepakatan pada rapat seminggu sebelumnya. Para perajin tahu tempe sudah menerima surat edaran untuk aksi mogok tersebut.
Baca Juga: Terungkap Ayah Biologis Bayi Aborsi di Balaraja Kabupaten Tangerang
Sebelumnya, sejak hari kamis beberapa perajin tempe dan tahu bahkan sudah tidak memproduksi, dengan demikian berarti tahu dan tempe untuk hari ini sudah tidak ada lagi di pasaran.
