Zara Brand Fashion Punya Siapa? Ini Brand yang Hina Korban Perang Palestina

- 11 Desember 2023, 10:00 WIB
Zara Brand Fashion Punya Siapa? Ini Brand yang Hina Korban Perang Palestina
Zara Brand Fashion Punya Siapa? Ini Brand yang Hina Korban Perang Palestina /Instagram/zara/

Salah satu karyawan Zara mengatakan pada The Economist pada 2016 bahwa cerita sesungguhnya tentang Amancio Ortega tidak pernah diceritakan. Jadi bagaimana orang terkaya ini bisa punya kekayaan bersih hingga 75 miliar dolar AS?

Baca Juga: Siapa Sosok AY? Inilah yang Mengaku Pria dan Viral Menikahi Wanita Cianjur

Ortega lahir pada 1936, anak dari pekerja jalan kereta dan ibu rumah tangga. Ia memulai usaha fashion dengan saudara kandung dan kekasihnya yang kemudian jadi istrinya, Rosalia Mera pada 1960an. Pada 1975, Ortega dan Mera membuka toko Zara pertama di La Coruna, Spanyol.

Sekitar 10 tahun kemudian pada 1985, Ortega menggabungkan Zara ke perusahaan Inditex. Ia dan Mera bercerai namun Mera tepat jadi pemilik saham kedua terbesar. Ortega punya 59 persen saham Inditex yang kini jadi retailer pakaian terbesar di dunia.

Inditex tidak hanya punya Zara yang kini punya 3.000 toko di 96 negara. Inditex juga pemilik dari brand Pull&Bear yang punya 970 toko, Bershka yang penjualannya mencapai sembilan persen dari total pendapatan Inditex, lalu Massimo Dutti, Stradivarius, Oysho, Uterque, dan Zara Home.

Baca Juga: Siapa Winanto Suherli? Ini Sosok Ayah Terduga Pelaku Bullying Siswa SD Sukabumi Sebabkan Lengan Korban Patah

Dilansir Business Insider, Indidex telah tumbuh jadi raksasa fast fashion paling tersohor di dunia dengan kapitalisasi capai 29,1 miliar dolar AS pada 2021. Penjualan onlinenya naik pesat saat pandemi, bahkan jadi peritel online terlaris di dunia.

Mantan istri Ortega, Mera bahkan jadi perempuan terkaya di Spanyol sebelum meninggal pada usia 69 di tahun 2013. Zara telah mendapat ujaran boikot sejak beberapa tahun lalu, saat pemilik franchisenya di Israel, Joey Schwebel menggelar acara politik di rumahnya untuk anggota Knesset ultranasionalis Yahudi, Itamar Ben-Gvir.

Ben Gvir menyebut Zara adalah pakaian indah untuk Israel yang indah. Insiden ini membuat kegaduhan karena produk ini dinilai melanggar panduan prinsip PBB terkait bisnis dan hak asasi manusia. Zara pun kena sasaran boikot di wilayah Arab.

Demikian ulasan tentang pemilik Zara yang hina korban perang Palestina.***

Halaman:

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah