Network
Pedoman Tangerang – Afrika secara kumulatif telah mengkonfirmasi bahwa tahun ini sudah ada sekitar 1,392 kasus yang dicurigai adalah cacar monyet, di tujuh negara di benua tersebut di tahun ini. Dan 44 di antara kasus tersebut adalah yang sudah terkonfirmasi positif.
Menanggapi perkembangan kasus tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, jika jumlah infeksi cacar monyet terus meningkat, berarti masyarakat harus bersiap dengan pandemi yang baru.
Ribuan kasus tersebut dilaporkan di Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone," kata kantor regional WHO untuk Afrika, dilansir dari laman NST Pada hari Rabu, 1 Juni 2022.
Baca Juga: Ridwan Kamil Ikhlaskan Eril telah Meninggal Dunia karena Tenggelam
Baca Juga: Hungaria Telah Terkonfirmasi Kasus Virus Cacar Monyet Pertama di Negaranya
Namun jika dibandingkan dengan tahun 2021, penyakit cacar ini ternyata telah mengalami penurunan di Benua Afrika.
Karena pada tahun 2021, kasus virus yang dicurigai adalah cacar monyet adalah sejumlah 3,200 kasus. Sedangkan kasus tertinggi adalah pada tahun 2020 dengan total yang dicurigai sebanyak 6,300 kasus.
Meskipun begitu, dalam bidang geografis ternyata di tahun ini penyebaran virus cacar monyet tersebar luas. Bahkan sampai di negara-negara di luar Benua Afrika.
“Saat ini, virus memang belum menyebar terlalu luas di negara-negara non-endemik di Afrika, akan tetapi di dalam negara-negara lain justru semakin luas jangkauan geografisnya dalam beberapa tahun terakhir," kata WHO.***
