Network
Pedoman Tangerang - Pertama kali dalam sejarah, shalat tarawih dilaksanakan di Times Square New York City. Shalat tarawih di Times Square New York City lalu untuk menyambut awal Ramadhan yang diikuti oleh ratusan muslim pada Sabtu, 2 April 2022..
Sholat tarawih berjamaah di sekitar persimpangan jalan utama di New York City, Amerika Serikat, ini diorganisir oleh tim SQ yang memiliki lebih dari 152.000 followers di Instagram dan hampir 400.000 subscribers di YouTube.
Pihak SQ berharap digelarnya sholat tarawih berjamaah di muka umum ini bisa memberikan manfaat bagi para non-Muslim dalam belajar lebih banyak tentang Islam.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Piala AFF Futsal 2022, Timnas Indonesia vs Timnas Malaysia
Ini merupakan yang pertama kalinya sholat tarawih digelar di Times Square New York City, yang juga menimbulkan beberapa kontroversi.
Sebagian muslim yang mengetahui kegiatan ini merasa senang dan mendoakan yang terbaik untuk dakwah Islam.
Namun di sisi lain, sebagian Muslim lainnya menyatakan keprihatinannya atas digelarnya sholat tarawih di Times Square New York City ini.
Pasalnya, ibadah tersebut dilaksanakan di tengah-tengah Times Square NYC dengan kondisi ramai dan banyak papan poster iklan yang mencolok yang menampilkan gambar model berpakaian minim.
Beberapa penduduk Muslim New York menyatakan keprihatinannya seperti berikut:
“Tarawih seharusnya menjadi bentuk ibadah yang intim. Saya tidak mengerti mengapa ini harus dilakukan di Times Square. Anda sudah lihat papan reklamenya kan?" ujar seorang penduduk Queens pada MEE.
“Saya ke sana kemarin bersama mertua saya. Terlihat orang-orang praktis telanjang di layar papan iklan. Pesan apa yang sebenarnya kita kirimkan kepada non-Muslim dengan berdoa di bawah itu?”
“Apakah mereka akan benar-benar membungkam Times Square, yang secara harfiah merupakan tempat paling keras dengan musik keras di mana-mana, sementara mereka melafalkan kata-kata Allah yang paling indah? Semoga berhasil,” kata Farah Zaidi, seorang warga Brooklyn. Dikutip tim Pedoman Tangerang dari Middle East Eye (MEE).
Penduduk lain mengatakan kepada MEE bahwa uang yang digunakan SQ untuk mendanai acara tersebut dapat digunakan untuk memberi makan para tunawisma atau kelompok rentan lainnya di kota itu.
“Saya yakin dia menghasilkan banyak uang sebagai YouTuber. Tapi dia bisa menggunakannya untuk memberi makan seribu orang. Dia bisa menyumbangkannya ke salah satu pantries. Tidak semuanya harus mencolok," komentar Sami Rizwan, penduduk lainnya.
MEE telah menghubungi departemen Perizinan New York untuk mengkonfirmasi status resmi acara tersebut, tetapi tidak mendapat tanggapan pada saat publikasi.
Selain itu, tidak diketahui juga apakah ada masjid, walikota atau pihak berwenang setempat yang mendukung kegiatan itu atau terlibat dalam penyelenggaraan acara.***
