Mengkritik Kebijakan Mengecilkan Volume Suara Adzan, Ulama Arab Saudi di Bui

- 4 Agustus 2021, 11:00 WIB
Saat ini Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan untuk mengecilkan volume suara adzan Sejak 1 Juli 2021.
Saat ini Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan untuk mengecilkan volume suara adzan Sejak 1 Juli 2021. /Pixabay/Ebrahim Amiri

Pedoman Tangerang - Menteri Urusan Islam Arab Saudi, Abdullatif al-Sheikh, mendukung aturan pembatasan volume suara pengeras masjid.

Dia mengatakan hal itu dipicu oleh keluhan tentang kebisingan pengeras suara masjid yang volumenya berlebihan.
Mengutip Aljazeera, Selasa 1 Juli 2021, Kementerian Agama Islam Saudi Arabia mengatakan pengeras suara harus diatur tidak lebih dari sepertiga volume maksimum.

Hal tersebut dikritik oleh Omar Abdullah al-Saadoun beeliau memuat opini di media online ia katakan jika volume pengeras suara masjid dikecilkan, ia khawatir warga akan berkumpul di dalam masjid untuk mendengarkan kajian dan melanggar aturan pembatasan dari pemerintah untuk mencegah penularan wabah Covid-19.

Baca Juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Tegaskan Bakal Cabut Sanksi Tirani dari AS

"Rumah-rumah tak lagi mendengar kajian dan lantunan ayat-ayat Al Quran, dan yang lebih dikhawatirkan adalah kebijakan ini akan melemahkan motivasi orang untuk melaksanakan salat berjamaah," tulis Al Saaodun.

Kritik tersebut membuat Omar Abdullah al-Saadoun dibui. Seperti dilansir The Washington Post, Selasa 3 Agustus 2021, dibui karena ia menulis sebuah opini berisi kritik atas kebijakan Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) yang memerintahkan untuk mengecilkan volume pengeras suara masjid di Saudi.

Tetapi pemerintah Saudi, lewat Menteri Urusan Agama Islam, Abdullatif Al as-Sheikh menuding bahwa kritik atas kebijakan pemerintah itu dilontarkan oleh "para musuh kerajaan yang ingin menggiring opini publik, meragukan keputusan pemerintah, serta mengoyak ikatan bangsa."

Baca Juga: Tak Peduli Aturan Agama, 2 Pendeta di Prancis Menikah Sesama Jenis

Sejak 2017, pemerintah Saudi gencar menangkap dan memenjarakan aktivis liberal maupun kelompok konservatif. Para cendikiawan, baik yang berhaluan garis keras maupun pendukung keterbukaan akan ditangkap selama mereka menentang kebijakan pemerintah.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan

Sumber: Al Jazeera Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x