Australia dan Selandia Baru Sepakat Kutuk Kejahatan Kemanusiaan China

- 1 Juni 2021, 10:57 WIB
Ilustrasi: Australia Larang Warga Negaranya Pulang dari India
Ilustrasi: Australia Larang Warga Negaranya Pulang dari India /OpenClipart-Vectors /Pixabay

Pedoman Tangerang - Manuver Pemerintah China yang membungkam protes rakyat Hong Kong dan juga kebebasan rakyat China pada umumnya membuat Pemerintah Australia dan Selandia Baru menyatakan keprihatinannya.

Hubungan diplomatik dan Ekonomi Selandia Baru dengan Republik Rakyat China belakangan tumbuh kian pesat.

Hal ini memicu Australia yang tengah berseteru dengan Beijing mengkritik Pemerintah Selandia Baru yang dianggap tidak berpihak pada kebebasan dan Ham yang ditindas oleh Rezim Partai Komunis China.

Baca Juga: Prof Haedar Nashir Berharap Tes TWK Ditiadakan

Dalam pertemuan tatap muka pertama antara kepala kedua negara setelah selama 15 bulan tak bersua, Australia dan Selandia Baru menunjukkan kesepemahaman sikap terhadap China.

Perjalanan bebas karantina antara Australia dan Selandia Baru sudah dimulai pada April setelah kedua negara mengendalikan penyebaran COVID-19 hingga memungkinkan Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengunjungi Selandia Baru.

Diketahui bahwa hubungan ekonomi antara Selandia Baru dengan China kian optimis, negara tersebut telah menandatangani kesepakatan perdagangan bebas beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Erick Thohir Optimis Vaksinasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Pendekatan Selandia Baru ke China telah menimbulkan anggapan dari kalangan komentator politik dan media bahwa Wellington mungkin tidak mengambil sikap yang cukup kuat tentang masalah hak asasi manusia China.

Halaman:

Editor: R. Adi Surya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah