Profil Dan Biodata Ebrahim Raisi, Presiden Iran Yang Dilaporkan Tewas Dalam Kecelakaan Helikopter

21 Mei 2024, 17:00 WIB
Presiden Iran, Ebrahim Raisi /

Pedoman Tangerang - Inilah Profil Dan Biodata Ebrahim Raisi, Presiden Iran Yang Dilaporkan Tewas Dalam Sebuah Kecelakaan Helikopter. Di Daerah Azerbaijan.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, tewas dalam sebuah kecelakaan ketika helikopter yang ditumpanginya, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian, jatuh di provinsi Azerbaijan Timur, Iran, pada Minggu, 19 Mei 2024.

Pencarian helikopter dan penumpangnya sempat terhambat oleh cuaca buruk. Namun, setelah 13 jam berupaya, tim penyelamat akhirnya berhasil menemukan reruntuhan pesawat tersebut.Tidak lama kemudian, pemerintah Iran secara resmi mengumumkan bahwa semua penumpang tewas dalam kejadian tersebut.

Kecelakaan itu terjadi ketika Presiden dan Menteri Luar Negeri Amir Abdollahian sedang dalam perjalanan pulang setelah melakukan kunjungan ke daerah di barat laut Iran, yang berbatasan dengan provinsi Azerbaijan Timur, demikian laporan dari Sumber Luar Negeri pada Senin, 20 Mei 2024.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Siaran TV Trans 7 Hari Ini Selasa 21 Mei 2024

Pemerintah Iran menyatakan bahwa helikopter tersebut menabrak puncak gunung, namun belum ada penjelasan resmi mengenai penyebab utama kecelakaan tersebut. Meskipun demikian, banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa cuaca buruk memainkan peran besar dalam kejadian ini.

Pemerintah Iran menjelaskan pesawat menabrak puncak gunung, tetapi belum ada keterangan resmi mengenai penyebab utama mengapa helikopter tersebut bisa jatuh. Meskipun begitu, banyak sesumbar menyebutkan bila cuaca buruk berperan besar dari kecelakaan ini.

Ebrahim Raisi atau Ebrāhīm Ra'īs al-Sādātī merupakan presiden Iran kedelapan yang menjabat dari tahun 2021-2024. la terkenal sebagai seorang ulama, jaksa, dan politikus Iran, yang juga pernah menjabat sebagai Hakim Agung Iran pada 2019-2021.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Sekolah SMP Swasta Terbaik Di Jakarta Barat, Ayo Cek Daftarnya

Baca Juga: 3 Rekomendasi Cafe di Cipondoh Tangerang, View Estetik dan Kekinian

Ebrahim Raisi Besar di Keluarga Ulama

Mengutip laman Ensiklopedia Britannica dan Al Jazeera, Raisi lahir pada 14 Desember 1960 dan di Masyhad wilayah timur laut Iran. Masyhad disebut sebagai kota besar dan pusat keagamaan bagi umat Muslim Syiah.

Ketika lahir, Iran sedang mengalami proses modernisasi dan urbanisasi yang sangat pesat. Reformasi ini menyebabkan banyak kelompok yang kehilangan hak-nya termasuk kelompok ulama.

Sebagai kota yang memiliki lembaga ulama besar, Masyhad menjadi kota paling terdampak. Karena di daerah tersebut, para ulama memiliki properti yang luas dan pengaruh besar terhadap perekonomian lokal.

Baca Juga: Siapa Ridwan Hanif? inilah Sosok Youtuber Otomotif Jadi Calon Bupati

Raisi lahir dalam keluarga ulama, sehingga menerima pendidikan agama yang mendalam sejak dini. Pada usia 15 tahun, ia mulai mengikuti seminar di Qom, yang merupakan pusat intelektual Islam Syiah paling terkemuka di Iran.

Selama pendidikannya, Raisi dibimbing oleh beberapa ulama terkenal, termasuk Ruhmani.

Beberapa tahun setelah Raisi mulai belajar di Qom, terjadi revolusi besar di Iran pada tahun 1979 yang melahirkan Republik Islam. Revolusi ini terjadi karena banyak warga Iran merasa tidak puas dengan pemerintahan monarki Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang akhirnya digulingkan.

Ada kabar bahwa Raisi berperan aktif dalam berbagai peristiwa yang memaksa Reza Shah mengasingkan diri, hingga terbentuknya lembaga ulama baru di bawah pimpinan tertinggi Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Karier Ebrahim Raisi Hingga Menjabat Sebagai Jaksa

Setelah revolusi, Raisi bergabung dengan kantor kejaksaan di Masjed Soleyman di barat daya Iran. Dalam waktu 6 tahun, ia memperluas pengalamannya dan menjadi jaksa di beberapa wilayah yurisdiksi lainnya.

Pada tahun 1985, Raisi diangkat menjadi wakil jaksa di ibu kota Iran, Tehran. Kariernya terus meningkat dengan berbagai posisi prestisius seperti kepala Organisasi Inspeksi Umum (1999-2004) dan jaksa agung Pengadilan Khusus (2012-2021).

Sebagai jaksa agung, ia bertugas mengawasi integritas badan dan pejabat pemerintah Iran. Selain itu, di luar bidang peradilan, Raisi juga menjadi anggota Majelis Ahli (2007-2024), sebuah badan musyawarah yang bertugas menggantikan pemimpin tertinggi Iran jika jabatan tersebut kosong.

Pada tahun 1985, Raisi diangkat sebagai wakil jaksa di ibu kota Iran, Tehran. Kariernya terus berkembang dengan menduduki berbagai jabatan prestisius seperti kepala Organisasi Inspeksi Umum (1999-2004) dan jaksa agung Pengadilan Khusus (2012-2021).

Sebagai jaksa agung, ia bertanggung jawab untuk mengawasi integritas badan dan pejabat pemerintah Iran. Di luar peran yudisialnya, Raisi juga merupakan anggota Majelis Ahli (2007-2024), sebuah badan musyawarah yang bertugas memilih pengganti pemimpin tertinggi Iran jika jabatan tersebut kosong.

Dalam posisinya, Raisi mengendalikan aset bernilai miliaran dolar dan menjalin hubungan dengan kelompok elit agama dan bisnis di Masyhad, kota terbesar kedua di Iran.

Raisi, yang memiliki dua putri, juga adalah menantu Ahmad Alamolhodaei, seorang pemimpin salat Jumat yang dikenal karena pidato-pidato ultrakonservatifnya dan pandangannya yang sangat kontroversial.

Kalah dalam Pemilu

Meski memiliki posisi yang kuat di dunia peradilan, Raisi dikenal sebagai kritikus keras terhadap korupsi di pemerintahan. Pada tahun 2017, ia mencalonkan diri sebagai presiden untuk pertama kalinya, menantang petahana Hassan Rouhani.

Raisi mengkritik Rouhani karena menyetujui perjanjian nuklir internasional Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Perjanjian ini melibatkan Iran dan negara-negara besar, bertujuan untuk mencabut sanksi multilateral atas program nuklir Iran.

Baca Juga: Kode Kupon The Spike VolleyBall Story 21 Mei 2024, Klaim Bola Voli Gratis Di Sini

Namun, Raisi kalah dalam pemilu melawan Rouhani dan kemudian melanjutkan kariernya sebagai Ketua Mahkamah Agung pada tahun 2019. Dalam posisinya ini, ia menangani banyak kasus korupsi yang melibatkan pejabat pemerintah dan pengusaha terkemuka.

Baca Juga: Siapa Sosok Dwi Nur Mas Ulla? Inilah Tampang Guru Di Krian Viral Usai Ribut Dengan Kurir

Sidang-sidang ini disiarkan secara luas di televisi, memicu banyak kritik terhadap pemerintahan Rouhani. Kemudian, Raisi kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun 2021, dengan membawa citra sebagai pembela yang tegas melawan korupsi.

Ia juga menyatakan dukungannya untuk merundingkan perjanjian nuklir internasional, dengan fokus pada kepentingan Iran. Pemilu ini dimenangkannya, dan ia dilantik pada Agustus 2021.

Pada masa pemerintahan Raisi, terjadi gelombang protes besar di seluruh Iran yang dipicu oleh kematian seorang wanita berusia 22 tahun saat berada dalam tahanan polisi pada tahun 2022. Insiden ini memicu banyak keluhan yang diungkapkan oleh masyarakat Iran.

Keluhan tersebut meliputi penindasan terhadap perempuan, perlakuan buruk terhadap kelompok minoritas, dan ketidakpedulian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyatnya.

Untuk mendapatkan Informasi Lainnya Dari Pedoman Tangerang kamu bisa klik Dibawah ini.***

Editor: Abdul Majid

Tags

Terkini

Terpopuler