AS & Israel Buka Kemungkinan Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran Jika Diplomasi Gagal

9 Desember 2021, 10:34 WIB
Ilustrasi: Kepala Pentagon AS, Lloyd Austin (kiri) dan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz (kanan). /Foto: usembassy.gov

Pedoman Tangerang - Amerika Serikat (AS) dan Kepala Pertahanan Israel akan membahas latihan militer yang dipersiapkan untuk skenario terburuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran jika diplomasi gagal.

Rencana yang kabarnya akan dilaksanakan hari Kamis, 9 Desember 2021 itu juga masih menunggu permintaan kepala pemimpin masing-masing negara.

Dilansir dari Reuters, Kamis, 9 Desember 2021, seorang pejabat AS mengatakan pembicaraan negara mereka dengan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz serta para pemimpin Pentagon adalah seputar rangkaian lengkap opsi militer yang tersedia untuk memastikan bahwa Iran tidak akan dapat memproduksi senjata nuklir lagi.

Persiapan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menunjukkan kekhawatiran Barat tentang pembicaraan nuklir yang sulit dengan Iran.

Baca Juga: Eropa-AS Gelagapan Hadapi Diplomasi Iran Soal Perundingan Nuklir

Padahal Presiden Joe Biden sebelumnya berencana akan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang ditinggalkan oleh pendahulunya Donald Trump.

Namun para pejabat AS dan Eropa telah menyuarakan kekecewaan setelah pembicaraan pekan lalu mengenai tuntutan besar-besaran oleh pemerintahan baru Iran.

Barat curiga bahwa Iran bermain-main dengan waktu sambil memajukan program nuklirnya.

Namun demikian, pejabat AS menolak untuk memberikan rincian tentang latihan militer potensial yang akan mereka persiapkan itu.

Baca Juga: Kesepakatan Nuklir Iran Akan Dirundingkan Ulang Akhir Pekan Ini

"Kami berada dalam masalah ini karena program nuklir Iran maju ke titik di mana ia memiliki alasan konvensional," kata pejabat itu.

Kedutaan Israel di Washington dan misi Iran untuk PBB belum memberikan komentar atas rencana AS dan Israel.

Pejabat Uni Eropa yang memimpin pembicara mengatakan mereka akan melanjutkan perundingan nuklir Iran pada hari ini.

Utusan khusus AS untuk Iran berencana bergabung dengan mereka selama akhir pekan.***

Editor: Muhammad Alfin

Tags

Terkini

Terpopuler