Khotbah Soal Bom Bunuh Diri, Singapura Tutup Pintu Buat UAS

- 18 Mei 2022, 15:30 WIB
Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad. /Foto: Google

 

Pedoman Tangerang - Ustaz Abdul Somad (UAS) ditolak masuk ke Singapura saat hendak berlibur. Singapura menegaskan bahwa UAS ditolak masuk Singapura karena pernah membolehkan bom bunuh diri dalam konteks konflik Palestina-Israel. Bagaimana pernyataan UAS yang diungkit Singapura ini?

Sebagaimana diketahui, awalnya UAS menceritakan dirinya dideportasi dari Singapura. UAS menyebut ia dipenjara di sebuah ruangan kecil seperti liang lahat.

“Saya dimasukkan ke dalam ruangan, lebarnya semeter, panjangnya dua meter, pas macam liang lahat,” kata Abdul Somad seperti dilihat di akun Youtube HAI GUYS OFFICIAL, Selasa, 17 Mei 2022.

Baca Juga: Selain Dianggap Ekstremis, UAS Juga Disebut Bohong Soal Tujuan Ke Singapura

UAS mengatakan dirinya ke Singapura hanya untuk berlibur. Ia juga mengklaim sudah membawa semua berkas yang dibutuhkan untuk masuk ke Singapura.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Singapura pun buka suara soal alasan menolak Ustaz Abdul Somad. Kemendagri Singapura mengungkap pandangannya soal sosok UAS.

Pernyataan Kemendagri Singapura itu dirilis melalui situs resminya. Singapura awalnya menjelaskan soal kedatangan UAS di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei.

Baca Juga: Perhatikan! Kain dengan Jenis Bahan Ini Berbahaya Bagi Kesehatan

“Kementerian Dalam Negeri (MHA) memastikan bahwa Ustadz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022 dari Batam dengan enam pendamping perjalanan. Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama,” demikian pernyataan Kemendagri Singapura, Selasa (17/5).

Kemendagri Singapura kemudian menjelaskan alasan menolak UAS. Khotbah UAS soal bom bunuh diri dalam konteks konflik Israel-Palestina diungkit.

“Somad dikenal sebagai penceramah ekstremis dan mengajarkan segregasi, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi ‘syahid’,” tulis Kemendagri Singapura.

Baca Juga: Film KKN di Desa Penari akan Hadir dalam Versi Extended, Apa Itu? Begini Penjelasannya

Diketahui bahwa UAS memang pernah menjelaskan soal bom bunuh diri dalam konteks konflik Palestina-Israel. Video ceramah UAS soal bom bunuh diri ini sempat viral pada tahun 2018.

Dalam penjelasannya itu, UAS membeberkan dalil yang menjadi dasar pernyataannya. Menurutnya, aksi pejuang Palestina termasuk mati syahid dan bukan bom bunuh diri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x