Usman Hamid Sebut Kapolda Jatim Pantas Dicopot Usai Tragedi di Stadion Kanjuruhan

5 Oktober 2022, 12:30 WIB
Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid /

Pedoman Tangerang - Kematian hingga 180 orang di Stadion Kanjuruhan akibat kerusuhan dan bom gas air mata yang ditembakkan petugas dinilai oleh Usman Hamid merupakan kejadian yang sangat disesalkan bahkan memiliki unsur pelanggaran HAM

Terkait hal itu, ia meminta agar pemerintah dan tim investigasi independen yang dikepalai oleh Mahfud MD segera menindak pihak-pihak yang bertanggung jawab.

Saat dikonfirmasi, Usman Hamid mengatakan bahwa dalam tragedi ini, Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nico Afinta patut untuk dimintai tanggung jawab bahkan dicopot.

Pencopotan itu disertai alasan karena Nico memegang unsur keamanan tertinggi di wilayah Jatim sehingga ia bertanggungjawab penuh atas keselamatan masyarakat terutama di stadion Kanjuruhan.

"Kapolda Jawa Timur Layak dimintai tanggung jawab termasuk dicopot jika memang gagal atau tidak mengambil tindakan yang layak dan diperlukan untuk mencegah kejadian tersebut, atau tidak segera menindak anggotanya yang menyebabkan banyak kematian warga," kata Usman Hamid saat dikonfirmasi pada Senin, 3 Oktober 2022.

Ia juga menyentil Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk memantau dan memeriksa kinerja anak buahnya di lapangan.

Usman menganggap bahwa kejadian ini disebabkan karena kinerja Polri dinilai rendah.

"Bahkan Kapolri harus dimintai tanggungjawab atas banyaknya masalah kepolisian, terutama rendahnya kinerja Polri," tandas Usman.

Untuk diketahui, tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut bermula saat Arema FC dan Persebaya Surabaya melakukan adu tanding di BRI Liga 1.

Klub sepak bola yang dianggap sebagai rival tersebut, bertemu pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Pertemuan dua rival berat ini, seharusnya sudah diantisipasi oleh aparat keamanan.

Massa yang mulai ricuh diakhir pertandingan saat Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya membuat petugas melemparkan bom gas air mata untuk membubarkan suporter yang ricuh.

Alih-alih bubar, penonton di tribun atas stadion justru terjebak. Mereka tak bisa keluar karena pintu tertutup dan jalan keluar dipenuhi oleh orang-orang yang panik, sedangkan gas air mata makin menebak dan menyesakkan dada mereka.

Amnesty International secara tegas mengecam tragedi ini. Menurutnya kematian ratusan orang di stadion tersebut tidak perlu terjadi jika aparat mengetahui pengamanan sesuai prosedur.

Usman Hamid sendiri meminta Kapolda Jawa Timur dan Ketua PSSI harus mundur sebagai dampak keteledoran mereka.

"Semua pihak yang bertanggungjawab atas kejadian itu, termasuk Ketua PSSI, seharusnya mundur," kata Usman.

"Sebab ini sudah berskala tragedi nasional bahkan Tragedi dunia," pungkasnya.***

Editor: R. Adi Surya

Tags

Terkini

Terpopuler