Tangani Kasus Kematian Santri Gontor, Hotman Paris Minta Tolong IDI Periksa Dokter Inisial MH

11 September 2022, 22:00 WIB
Hotman Paris yang usut tuntas masalah Santri Gontor yang meninggal dunia. /YouTube/Artis id Official/

Pedoman Tangerang – Hotman Paris meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) agar memeriksa dokter yang berinisial MH dari rumah sakit Yasmin Darussalam Gontor terkait adanya dugaan kebohongan hasil pemeriksaan kasus kematian santri di Gontor.

Awalnya kasus kematian santri di pesantren modern Darussalam Gontor dinyatakan karena sakit.

Namun setelah diperiksa dan diselidiki, akhirnya terungkaplah kematiannya.

Hotman Paris pengacara terkenal itu akhirnya kembali mengajukan permohonan kasus kematian santri di pesantren modern Darussalam Gontor.

Melalui sebuah unggahan video di Instagram @hotmanparisofficial, pengacara kondang itu membagikan kronologi awal ketidakpercayaan ibu korban terhadap dokter yang memeriksa anaknya.

Pengacara kondang itu menyebutkan, surat keterangan dokter yang memeriksa santri mengatakan jika korban meninggal dunia karena sakit.

Namun setelah ditelusuri kembali, ternyata kematian santri di pesantren modern Darussalam Gontor tersebut dikarenakan korban pengeroyokan.

"Kasus kematian seorang santri di pesantren Darussalam Gontor, sewaktu jenazah diantarkan ke ibunya, dilengkapi dengan surat keterangan dokter yang ditandatangani dokter berinisial MH dari rumah sakit Yasmin Darussalam Gontor, yang menyebutkan bahwa penyebab meninggalnya almarhum adalah karena sakit," ujar Hotman Paris dalam video.

Hotman juga menjelaskan bahwa ada kejanggalan ketika Ibu dari korban melihat banyak darah dibagian belakang tubuh dan bagian kepala. Sehingga membuat ibunya tidak percaya kematian anaknya itu disebabkan hanya karena sakit.

"Tapi karena ibunya melihat banyak darah dibagian belakang tubuh dan bagian kepala, ibunya tidak percaya. Maka ibunya berjuang selama 2 Minggu, untuk mengetahui apa penyebab meninggalnya anaknya," tuturnya melanjutkan.

Namun, Hotman menyampaikan bahwa usaha yang dilakukan ibu korban sempat menghasilkan kegagalan, karena jawaban dari sang dokter selalu sama, yaitu karena sakit.

"Karena jawabannya selalu sakit, akhirnya ibunya mencari Hotman dan kebetulan ketemu di Palembang. Setelah di gerakan oleh Hotman, akhirnya terbongkarlah penyebab kematiannya adalah bukan karena sakit, melainkan karena korban pengeroyokan," ujarnya.

Ia pun meminta kepada Kapolres setempat untuk kembali memeriksa dokter yang bersangkutan karena sempat menyebutkan penyebab kejadian tersebut karena sakit.

Setelah diselidiki, makin jelas bahwa surat yang di tandatangani dokter yang berinisial MH mengenai hasil pemeriksaan korban adalah sebuah kebohongan.

"Dalam kesempatan ini, saya memohon kepada bapak Kapolres setempat untuk segera memeriksa dokter berinisial MH, yang menandatangani surat tersebut serta menyebutkan sakit, dan juga oknum yang meminta dibuat serta pergunakan surat tersebut," ujarnya.

Hotman Paris sampai meminta tolong kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga agar memeriksa dokter tersebut, yang berinisial MH dari rumah sakit Yasmin Darussalam Gontor.

"Karena surat tersebut diduga isinya palsu. Demikian juga IDI Ikatan Dokter Indonesia, agar memeriksa dokter berinisial MH dari rumah sakit Yasmin Darussalam Gontor," ujarnya di akhir penyampaian.

Dengan adanya dugaan kebohongan yang dilakukan dokter berinisial MH dari rumah sakit Yasmin Darussalam Gontor, Hotman berharap pemeriksaan tersebut segera dilaksanakan agar kasus kematian santri di pesantren modern Darussalam Gontor segera selesai di usut keenarannya dan mendapatkan sebuah keadilan.***

 

Editor: R. Adi Surya

Tags

Terkini

Terpopuler