Rapat Evaluasi Kasus Penembakan Brigadir J Batal, Polisi Sedikit Bicara, Kenapa?

17 Juli 2022, 16:09 WIB
Rapat Evaluasi Kasus Penembakan Brigadir J Batal, Polisi Sedikit Bicara, Kenapa? /Foto Diolah dari Google

Pedoman Tangerang - Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit batal menggelar rapat analisa dan evaluasi (Anev) terkait kasus adu tembak antarpolisi di kediaman Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo. Sedianya rapat digelar hari ini, Sabtu 16 Juli2022.

Terbaru, polisi tak mau banyak bicara setelah rapat analisis dan evaluasi (anev) internal oleh tim khusus Polri terkait peristiwa tersebut dibatalkan.

Rencananya rapat anev timsus itu digelar di ruang rapat Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Namun Dedi tak menjelaskan lebih rinci penyebab batalnya rapat tersebut.

Baca Juga: Rara Pawang Hujan Ngaku Komunikasi dengan Arwah Brigadir J, Aku Merinding Melihat...

Dia hanya mengatakan bahwa sampai saat ini Timsus bentukan Kapolri itu masih bekerja di lapangan guna mengusut insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir Yoshua.

"Jadi fokus kerja tim dulu," ucap dia.

Sebagai informasi, tim khusus bentukan Kapolri Listyo Sigit ini untuk mengungkap kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Josua Hutabarat di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Sejumlah pejabat tinggi Polri juga tadinya akan menghadiri rapat internal itu. mereka adalah Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Irjen Ahmad Dofiri.

Baca Juga: Update Penembakan Brigadir J, Kapolri Dan Komnas Ham Bekerja Sama

Selain itu, ada juga tiga kapolda dijadwalkan hadir yaitu Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Kapolda Sumatera Utara Irjen RZ Panca Simanjuntak dan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.

Selain melibatkan instansi internal Polri, kata Sigit, tim khusus ini juga melibatkan rekan-rekan dari eksternal yakni Kompolnas, itu dilakukan agar proses hukum nantinya bisa lebih transparan.

"Satu sisi kami juga sudah menghubungi rekan-rekan dari luar dalam hal ini Kompolnas dan Komnas HAM terkait isu yang terjadi sehingga di satu sisi kita tentunya mengharapkan kasus ini bisa dilaksanakan pemeriksaan secara transparan, objektif," ucapnya.***

Editor: Bustamil Arifin

Tags

Terkini

Terpopuler