Propaganda, Seni Mempengaruhi Orang Lain

- 24 Agustus 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi komunikasi, mempengaruhi orang lain
Ilustrasi komunikasi, mempengaruhi orang lain /Pexels/fauxels/

Pedoman Tangerang - Seringkali kita mengkonotasikan istilah propaganda setiap kali kita mendengar kata tersebut.

Apalagi di saat teknologi komunikasi dan informasi semakin berkembang seperti saat ini, banyak orang merasa suudzon dengan apa yang beredar di media dan menuduh sebagai propaganda.

Propaganda merupakan istilah yang diambil dari bahasa Latin modern, yaitu "propagare", yang berarti "mengembangkan" atau "memekarkan"

Wikipedia menyebutkan bahwa propaganda merupakan serangkaian pesan dengan tujuan memengaruhi pendapat seseorang, tindakan masyarakat, atau sekelompok orang. 

Informasi dari propaganda tidak disampaikan secara obyektif, melainkan informasi yang diberikan dibangun dengan tujuan agar dapat memengaruhi pihak-pihak yang mendengar maupun yang melihatnya.

Mudahnya, propaganda adalah seni memengaruhi seseorang atau sekelompok orang.

Propaganda tidak hanya berupa ucapan verbal, yang bisa kita dengar secara langsung dari seorang propagandis, maupun melalui media elektronik seperti radio, televisi, maupun video dan audio di dunia maya.

Propaganda juga bisa berupa tulisan, yang lazim disebar melalui media cetak seperti buku, koran, majalah, buletin, ataupun selebaran.

Tulisan propaganda juga mungkin disebarkan melalui media elektronik, seperti caption dalam postingan facebook dan instagram, narasi yang disebarkan melalui media-media online, bahkan komentar-komentar yang tersebar di media-media sosial.

Lebih lanjut, propaganda dapat ditemukan dalam gambar. Hal ini disebabkan gambar propagandis lebih mudah diterima dan masuk ke alam bawah sadar objek propaganda yang dituju.

Propaganda berupa gambar seringkali kita temukan dalam postingan-postingan di media sosial, meme yang dishare di grup keluarga, bahkan di baleho, banner, dan poster di pinggir jalan.

Lukisan, gambar, kartun, video animasi, merupakan objek-objek yang seringkali digunakan sebagai media propaganda.

Propaganda dilakukan menggunakan bahasa yang ekspresif dan emosional. Tujuannya adalah untuk menggerakkan atau mengubah pikiran manusia.

Secara sistematis, propaganda membentuk persepsi dan kognisi (pengetahuan) yang memengaruhi respons perilaku propaganda.

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam artikel sebelumnya, dalam komunikasi terdapat unsur komunikator sebagai pemberi informasi, komunikan sebagai penerima informasi.

Komunikator dalam propaganda biasanya merupakan perwakilan dari suatu organisasi atau lembaga yang berupaya mengendalikan kehendak masyarakat targetnya sebagai komunikan.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa komunikator pada propaganda yang ditujukan merupakan seseorang yang ahli baik dalam teknik penguasaan atau kontrol sosial.

Demikian pengantar dari propaganda sebagai seni komunikasi yang bersifat persuasi, yang bertujuan memengaruhi orang lain.***

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah