Regulasi Diri, Terapi Menyembuhkan Stres dan Depresi

- 9 Desember 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi Introspeksi diri
Ilustrasi Introspeksi diri /Pexels/Andrea Piacquaido

Pedoman Tangerang - Isu kesehatan mental bukanlah hal baru. Perbincangannya pun sudah ada sejak lama. Namun, baru-baru ini kembali mencuat berdampingan dengan situasi dunia yang sedang kalut oleh pandemi.

Bukan hanya berdampak pada kesehatan dan ekonomi, pandemi Covid-19 juga berdampak pada kesehatan mental. Beberapa diantaranya adalah stres, depresi, tidak memiliki semangat hidup, bahkan memiliki perasaan ingin bunuh diri.

Bukan suatu hal yang salah jika kita merasakan emosi-emosi negatif seperti sedih, marah, hingga lemah. Namun, jika membiarkannya tanpa perlawanan, akan membuat diri semakin tenggelam.

Masalah perlu dilawan agar hidup menjadi lebih tenang. Untuk melakukannya, kita perlu melakukan regulasi diri. Dilansir dari akun instagram @meaningful.me, regulasi diri atau self regulation adalah kemampuan untuk mengontrol emosi, pikiran, dan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu.

Individu dengan regulasi diri yang baik tentu akan lebih jauh dari keterpurukan. Sebaliknya, mereka yang tidak mampu melakukan regulasi atau sedikit melakukan regulasi cenderung mengalami emosi negatif hingga stres dan depresi.

Adapun ciri-ciri individu dengan regulasi yang baik antara lain:

1) Mampu mengontrol emosi dan pikiran negatif
2) Dapat melihat sisi baik dari setiap hal buruk yang datang
3) Melihat tantangan sebagai kesempatan untuk berkembang serta bertahan dalam keadaan sulit

Regulasi memiliki beberapa manfaat seperti meningkatnya toleransi terhadap keadaan yang sulit, dapat menyelesaikan masalah secara mandiri, dan perasaan akan lebih tenang.

Regulasi diri adalah sebuah proses. Selayaknya proses, regulasi diri juga membutuhkan proses yang tidak mudah. Beberapa hal dibawah ini bisa kita lakukan untuk meregulasi diri:

1) Saat stres: fokus pada apa yang bisa kamu kendalikan saja
2) Saat down: akui perasaan ini dan lakukan sesuatu untuk dirimu sendiri yang membuatmu lebih baik
3) Saat kesepian: temuin secara langsung atau hubungi orang yang kamu sayang via media
4) Saat gelisah: ambil nafas dalam-dalam lalu keluarkan untuk mengatasi rasa cemas
5) Saat merasa tidak cukup baik: Perbaiki kekuranganmu dengan memaksimalkan kelebihanmu
6) Saat marah: jauhi keputusan dan perkataan saat sedang marah. Berhenti sejenak sampai kamu bisa berpikir jernih agar bisa merespon masalah secara rasional, bukan reaktif
7) Saat kewalahan: tuliskan apa yang harus kamu selesaikan dan fokus pada satu tugas dalam satu waktu berdasarkan urgensinya
8) Saat insecure: Berusaha menghargai dan menerima diri sendiri agar bisa berusaha lebih baik lagi
9) Saat patah semangat: bersikap baik pada diri sendiri dan ingatkan diri tentang alasan kamu memulai. Jadikan itu sebagai kekuatan.

Halaman:

Editor: Ahmad Rafid Fadli Mukhtar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x