Peringatan Bank Dunia Soal Ekonomi Global Ini Bikin Merinding, Ketimpangan Bakal Membesar

- 12 Januari 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi ketimpangan ekonomi. Peringatan Bank Dunia soal ekonomi global ini bikin merinding karena melebarnya ketimpangan ekonomi.
Ilustrasi ketimpangan ekonomi. Peringatan Bank Dunia soal ekonomi global ini bikin merinding karena melebarnya ketimpangan ekonomi. /Foto: Business Standard

Pedoman Tangerang - Bank Dunia menyatakan ekonomi global sedang memasuki fase perlambatan yang diucapkan karena varian Omicron dari virus corona. Selain itu, peringatan lain yang membuat kekhawatiran adalah pukulan ekonomi akibat inflasi, tingkat utang pemerintah yang tinggi, dan meningkatnya ketimpangan pendapatan bagi negara berkembang.

Dilansir dari Al-Jazeera, Rabu (12/1/2022), laporan Global Economic Prospects (PDF) terbaru dari Bank Dunia melihat pertumbuhan ekonomi global turun dari 5,5 persen pada 2021 menjadi 4,1 persen pada 2022. Ini sebuah pandangan yang lebih pesimistis ketimbang Juni mendatang yang pertumbuhannya diprediksi 4,3 persen.

Sepanjang pandemi, bank telah meningkatkan alarm tentang meningkatnya tingkat ketidaksetaraan baik di dalam maupun di antara negara-negara di dunia.

Di negara berkembang, banyak pemerintah kekurangan daya beli untuk memulai pertumbuhan. Sementara itu, pembengkakan harga untuk aset seperti saham dan real estat terus membuat orang kaya semakin kaya sambil memicu inflasi yang sangat memukul rumah tangga berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Terjerat Skandal Prostitusi karena Terlilit Ekonomi, Ternyata Artis CA Punya Usaha Batubara

Selain itu, tidak seperti ekonomi yang lebih maju, negara-negara berkembang dan berkembang memiliki ruang gerak moneter yang lebih sedikit untuk membiarkan inflasi memanas. Banyak yang telah menaikkan suku bunga beberapa kali untuk menahan tekanan harga, tetapi alat kebijakan itu juga mendinginkan aktivitas ekonomi.

Hasilnya: menaikkan biaya pinjaman meningkatkan kemungkinan bahwa negara berkembang dan negara berkembang dapat mengalami “pendaratan keras” – ketika aktivitas ekonomi pulih dengan cepat dari pukulan, hanya untuk melambat tajam.

“Peningkatan divergensi kekayaan ini sangat meresahkan mengingat kemungkinan ketidakpuasan sosial di negara-negara berkembang,” demikian pernyataan Bank Dunia.

Ketimpangan yang melebar diperburuk oleh meningkatnya ketidakpastian karena infeksi Omicron menyebar dengan cepat. Gangguan pasokan itu membuat negara-negara miskin terakhir di jalur pasokan global karena negara-negara dengan kantong lebih dalam mengalahkan mereka untuk barang langka.

Halaman:

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah