Absurditas PLN, Perusahaan Listrik Negara yang Bergantung pada Swasta

- 5 Agustus 2021, 16:01 WIB
Absurditas PLN, Perusahaan Listrik Negara yang Bergantung pada Swasta
Absurditas PLN, Perusahaan Listrik Negara yang Bergantung pada Swasta /Foto: esdm.go.id.



Pedoman Tangerang - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyoroti absurdnya peran PLN sebagai perusahaan listrik negara yang banyak bergantung pada swasta dalam membangun pembangkit listrik.

Mulyanto mengatakan PLN seharusnya lebih aktif membangun peran elementer itu ketimbang mengandalkan peran Independen Power Producer (IPP) atau perusahaan listrik swasta.

"Saat ini pasokan listrik untuk wilayah Jawa-Bali mayoritas disediakan oleh IPP. Kondisi ini tentu tidak ideal. Karena PLN adalah kuasa usaha yang mendapat mandat mewakili Negara untuk mengelola sektor kelistrikan," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis, Kamis, 5 Agustus 2021.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini mendorong PLN untuk membangun pembangkit listrik dengan skema kerjasama permodalan dan bagi hasil yang saling menguntungkan.

Baca Juga: Serikat Pekerja Tolak Privatisasi Subholding dan IPO Pembangkit PLN

Upaya ini dinilai lebih aman daripada tergantung kepada pihak IPP.

Bila PLN tersubordinasi atau IPP mendominasi sektor pembangkitan, dampak yang muncul adalah terjadinya kondisi di mana tarif listrik atau subsidi sektor kelistrikan dikendalikan oleh pihak swasta.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto. Foto: Kabar oposisi.

Sebab porsi revenue sisi pembangkitkan adalah 70% dari total bisnis kelistrikan. Ini tidak kita inginkan.

"Karena itu kita perlu mendorong PLN lebih aktif membangun pembangkit listrik. Terutama pembangkit listrik hijau yang menguntungkan. Sehingga dengan keuntungan itu PLN bisa membayar hutangnya, sekaligus secara perlahan tapi pasti kembali mendominasi sektor pembangkitan listrik," jelasnya.

Baca Juga: Carut Marut Data Subsidi Listrik, BAKN DPR Ingatkan PLN Subsidi Harus Tepat Sasaran

Mulyanto menyambut baik kerjasama PLN dengan beberapa lembaga permodalan dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Purwakarta, Jawa Barat.

Pembangkit ini dibangun PLN dengan sindikasi permodalan beberapa lembaga keuangan internasional.

PLTS berkapasitas sebesar 145 Mega Watt AC (MWAC) ini diharapkan dapat beroperasi mulai November 2022 mendatang.

Mulyanto berharap pembangunan PLTS ini sesuai dengan jadwal yang ditentukan sehingga bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah