DPR Nilai Pemerintah Tak Inovatif dalam Mencari Sumber Keuangan Negara

- 17 Juni 2021, 16:40 WIB
Anggota Banggar DPR RI Fraksi PKS, Sukamta.
Anggota Banggar DPR RI Fraksi PKS, Sukamta. /Foto: @drsukamta.

Ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 masih resesi, hanya tumbuh negatif 0,74 persen padahal anggaran pemulihan ekonomi sangat besar. Realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 hingga 21 Mei 2021 sebesar Rp183,98 triliun atau sebesar 26,3 persen dari total pagu anggaran Rp699 triliun.

"Namun sebagian besar anggaran dipergunakan untuk membayar utang, belanja konsumtif rutin pemerintah yaitu pegawai dan barang. Sedangkan belanja modal rendah. Akibatnya pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara tumbuh lambat," kata Sukamta.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Minus, Fraksi Demokrat Sebut Pemerintah Tak Optimalkan UU Corona

Selain menambah utang, pemerintah juga terus menaikan berbagai pajak yang potensial menjadi sumber pendapatan negara. Salah satu yang menyita perhatian publik ialah rencana pungutan pajak untuk sembako.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan rencana pemerintah memajaki sembako membuat rakyat merasa semakin diperas oleh negara.

Sukamta berujar, ketika pajak bertambah namun tidak terjadi peningkatan kesejahteraan dan tidak tersedianya lapangan kerja dari beragam proyek pemerintah, alhasil rakyat akan menanggung ketimpangan ekonomi luar biasa.

Sukamta pun meminta pemerintah segera mencari mekanisme pembiayaan negara sekaligus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa memberatkan rakyat Indonesia.***

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x