DPR Nilai Pemerintah Tak Inovatif dalam Mencari Sumber Keuangan Negara

- 17 Juni 2021, 16:40 WIB
Anggota Banggar DPR RI Fraksi PKS, Sukamta.
Anggota Banggar DPR RI Fraksi PKS, Sukamta. /Foto: @drsukamta.

Pedoman Tangerang - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Sukamta, mengatakan pemerintah perlu mengevaluasi kebijakan ekonomi saat ini.

Pasalnya, dengan peningkatan utang negara dan pajak, pemerintah tidak cukup mampu memperbaiki ekonomi. Sukamta menyebut pemerintah minim inovasi dalam mencari sumber pembiayaan negara.

“Utang pemerintah terus meningkat secara jumlah dan ratio terhadap PDB. Sejak tahun 2015 hingga tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19. Bahkan utang menjadi sumber utama pembiayaan pemerintah ketika pandemi Covid-19," kata Sukamta kepada Pedoman Tangerang, Kamis, 17 Juni 2021.

Baca Juga: Anggota DPR Sentil BPK dan BPKP Soal Pengawasan Keuangan Negara

Sukamta mengatakan porsi utang yang sudah di atas 30 persen dan tingkat bunga saat ini tidak efisien dan memberatkan bagi negara. Jumlah utang yang terus membesar membuat rakyat Indonesia harus menanggung beban dengan kenaikan dan penambahan jenis pajak.

"Hal ini terjadi karena pemerintah tidak memiliki inovasi kebijakan fiskal,” ujar Anggota Komisi I DPR RI ini.

Menurut data Menteri Keuangan, utang pemerintah per akhir April 2021 telah mencapai Rp6.527,29 triliun. Utang melonjak 26 persen atau Rp1.355 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 5.172,48 triliun.

Baca Juga: Alhamdulillah, Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Keuangan Islam Tercepat di Dunia

Akibatnya, rasio utang pemerintah pun mencapai 41,18 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sukamta juga menyoroti kenaikan utang dan jumlahnya yang besar ternyata tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x