Kilang Tuban Molor, Anggota DPR Pertanyakan Komitmen Pemerintah

- 25 Mei 2021, 11:17 WIB
Tangkapan layar video TPPI Tuban oleh Pertamina.
Tangkapan layar video TPPI Tuban oleh Pertamina. /Foto: Instagram @kilangpertaminainternasional./

Pedoman Tangerang - Anggota Komisi Energi (Komisi VII) DPR RI, Mulyanto, meminta pemerintah lebih serius membangun kilang minyak untuk mengurangi ketergantungan pasokan migas dari negara lain. 

Sejauh ini Mulyanto melihat, Pemerintah terkesan tidak serius merealisasikan rencana pembangunan kilang minyak, sehingga jumlah impor migas masih relatif tinggi. Ia mencontohkan kilang minyak yang ada di daerah Tuban yang akhirnya molor sampai 6 tahun ke depan.

“Pembangunan kilang minyak di Bontang batal. Pembangunan kilang Tuban molor yang rencananya jadi tahun 2026 mundur ke tahun 2027," kata Mulyanto dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM dan Direktur Utama Pertamina, Senin, 25 Mei 2021.

Baca Juga: Distribusi Vaksin Menyusut, DPR Minta Peluang Produksi Vaksin dalam Negeri Diperbesar

Mulyanto menyayangkan sikap pemerintah yang tidak komit pada rencana pembangunan kilang di beberapa tempat. Belum lagi, defisit transaksi berjalan Indonesia dari sektor migas masih membengkak.

Ia meminta pemerintah juga fokus mereduksi defisit transaksi berjalan dari sektor migas melalui pengurangan impor BBM.

Anggota DPR RI Fraksi PKS, Dr. H. Mulyanto M. Eng
Anggota DPR RI Fraksi PKS, Dr. H. Mulyanto M. Eng Ahyar/Pakmul.id/ARAHKATA

"Tanpa ada kilang dengan kapasitas yang mencukupi, maka kita akan terus menerus mengimpor BBM dari luar. Defisit transaksi berjalan kita akan terus membengkak,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.

Baca Juga: DPR: Kebijakan Pemerintah Pulihkan Ekonomi Masih Jauh Panggang dari Api

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah