Ingin Lengserkan Jokowi, Reuni Berkedok Kudeta, Aparat Bergerak Cepat Lumpuhkan Dalang 212? Begini Realitanya

- 2 Desember 2021, 13:40 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Instagram.com/@jokowi

Pedoman Tangerang - Beredar informasi yang mengatakan bahwa reuni 212 yang dilaksanakan pada hari ini, Kamis 2 Desember 2021, merupakan kedok untuk mengkudeta Presiden Joko Widodo.

Dalam informasi yang sama dikabarkan pula aparat bergerak cepat Ingin Lengserkan Jokowi, Reuni Berkedok Kudeta, aparat langsung bergerak cepat lumpuhkan dalang 212.

Informasi tersebut beredar dan viral setelah kanal YouTube Skema Politik mengunggah video berjudul, "REUNI BERKEDOK KUDETA PRESIDEN, APARAT LANGSUNG GERAK CEPAT ~ BERITA TERBARU" pada Rabu, 1 Desember 2021.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Petinggi PKS Hidayat Nurwahid Berfoto dengan Petinggi Isis, Benarkah? Cek Faktanya

Pada thumbnail video, terlihat sosok yang diduga Novel Bamukmin dibekuk pihak kepolisian dihadapan Megawati dan Presiden Jokowi.

Tangkapan Layar Video yang mengatakan dalang Reuni 212 berniat lengserkan Presiden Jokowi
Tangkapan Layar Video yang mengatakan dalang Reuni 212 berniat lengserkan Presiden Jokowi

Adapun narasi yang beredar sebagai berikut:

"INGIN LENGSERKAN JOKOWI

APARAT LUMPUHKAN DALANG REUNI 212," bunyi narasi kanal YouTube Skema Politik.

Namun setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa klaim yang mengatakan dalang Reuni 212 dilumpuhkan aparat karena ingin lengserkan Jokowi adalah tidak benar.

Baca Juga: Pegiat Media Sosial Ini Ungkap: Dukung Polisi Siapkan Pasal Berlapis Untuk Peserta Aksi 212

Faktanya didalam video berdurasi 10 menit 5 detik itu berisikan komentar sejumlah tokoh terkait diselenggarakannya Reuni 212.

Berdasarkan siaran langsung yang dilakukan oleh kanal YouTube Realita TV, Reuni 212 yang diadakan di Jakarta berlangsung dengan damai hingga pagi hari tadi.

Ribuan massa terlihat mengenakan pakaian serba putih dan berkumpul untuk melihat orasi.

Berdasarkan analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim yang beredar adalah hoaks.

Video kanal YouTube Skema Politik termasuk ke dalam fabricated content, di mana seratus persen isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah