Awas Abortus Pada usia Dini Jadi Rentan Kematian Bagi Ibu

5 Juli 2023, 09:30 WIB
Awas Abortus Pada usia dini Jadi rentang Kematian Bagi Ibu /pixabay/jeffjacobs1990

Pedoman Tangerang - Aborsi atau mengakhiri kehamilan, abortus terbagi menjadi dua jenis, merupakan Abortus Provocatus yang dilakukan atas dasar pertimbangan kedokteran dan bertindak secara profesional.

Abortus Provokatus yang secara sembunyi-sembunyi dan biasanya oleh tenaga yang tidak terdidik secara khusus, termasuk ibu hamil yang menginginkan perbuatan Abortus tersebut sering terjadi kematian pada ibu.

pasangan yang melakukan hubungan yang bisa dilakukan oleh pasangan suami istri, akhirnya mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Di zaman teknologi yang semangkin maju kita jangan sampai lengah akan hal – hal mendasar untuk putra dan putri yang harus di perhatikan lagi.

Baca Juga: Obesitas yang Berkaitan Dengan Kematian, Waspadai Faktor Pencetus Simak Disini!

Faktor utama yang menyebabkan abortus inkomplit adalah perkembangan janin yang tidak normal akibat kelainan atau masalah genetik. Pada kebanyakan kasus, kondisi ini terjadi pada trimester pertama kehamilan.

Namun bukan berarti kita mengekang anak untuk tidak berteman atau bergaul hal tersebut akan mempengaruhi tumbuh kembang pada si anak dan spiritual nya.

Pada ibu yang mempunyai riwayat abortus perlu diwaspadai karena kemungkinan bisa terjadi abortus kembali pada saat ibu hamil kembali dan dapat beresiko terjadinya infeksi atau kematian janin.

Baca Juga: Bahaya Penyalah Gunaan Napza, Awas Kematian Menghampiri dan diSisihkan Oleh Orang Terdekat!

faktor penyebab terjadinya abortus adalah :

1. Faktor Fetal Abortus pada usia kehamilan awal, Abnormalitas kromosom diturunkan dari gen kedua orang tuanya.

2. Faktor maternal

a. Kelainan anatomi uterus Adanya kelainan anatomi uterus seperti Leiomyoma yang besar

b. Infeksi.

c. Penyakit metabolik Abortus sering dihubungkan dengan adanya penyakit metabolik pada ibu seperti tuberkulosis

d. Trauma fisik.

Komplikasi yang mungkin timbul ketika terjadinya Abortus:

1. Perdarahan

2. Perforasi Perforasi.

3. Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan karena infeksi berat.

Pemeriksaan Penunjang

a. Tes kehamilan : pemeriksaan HCG, positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu setelah abortus

b. Pemeriksaan doppler atau USG : untuk menentukan apakah janin masih hidup.

c. Histerosalpingografi, untuk mengetahui ada tidaknya mioma uterus submukosa dan anomali kongenital.

d. Pemeriksaan kadar hemoglobin cenderung menurun akibat perdarahan

Pada dasarnya lebih baik tidak melakukan pengguguran bayi setiap makhluk berhak hidup dan memiliki kehidupan jangan sampai ingin menghilangkan satu nyawa kehilangan nyawa hal tersebut sangat dilarang oleh hukum dan agama jadilah ibu yang hebat dan keluarga yang kuat.***

Editor: Abdul Majid

Tags

Terkini

Terpopuler