Pedoman Tangerang - Kasus tewasnya Brigadir Joshua atau J membuat publik penasaran.
Hingga dijalankan autopsi ke dua Tim Dokter Forensik Autopsi Ulang Brigadir J atau Yoshua, Ade Firmansyah Sugiharto, menyampaikan hasil dari ekshumasi almarhum bisa memakan waktu hingga delapan minggu lamanya.
Saat ramainya perhatian publik terhadap kasus Brigadir J, beredar kabar yang mengatakan bahwa Istri Ferdy Sambo sengaja memfitnah Bharada E untuk menyelamatkan sang suami.
Kabar tersebut viral usai kanal YouTube 212 TV mengunggah video berjudul 'Istri Ferdy bongkar semua || Sengaja fitnah Barada E demi selamatkan suaminya?'.
Baca Juga: Terungkap! Brigadir J Sempat Diancam Sebelum Meninggal, Pengacara: Begitu Berat...
Pada thumbnail video, YouTube 212 terlihat potret seorang wanita berpakaian narapida yang diklaim sebagai istri Ferdy Sambo.
"MENGEJUTKAN…!!!
BHARADA E JADI TUMBAL
DIDEPAN MEDIA ISTRI FERDY BLAK-BLAKAN UNGKAPKAN SEMUANYA," tulisannya.
Pada video berdurasi 10 menit 12 detik itu berisi cuplikan-cuplikan sejumlah tokoh mengenai kasus Brigadir J.
Namun isi kandungan dalam video tersebut berbeda dengan judul yang ditampilkan.
Baca Juga: Mulai Terkuak! Bukti Rekaman Percakapan Digital di Lokasi Penembakan Brigadir J
Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo mengatakan Irjen Ferdy Sambo meminta pihaknya untuk memberikan perlindungan kepada sang istri dan Bharada E.
Pengajuan tersebut dilakukan usai LPSK bertemu secara langsung dengan Ferdy Sambo.
Hasto mengatakan awalnya LPSK mencari tahu untuk mendapatkan informasi dari kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.
LPSK sempat mendatangi Polres Jakarta Selatan untuk menanyakan hukum yang terjadi, barangkali ada saksi dan korban yang bisa diberi perlindungan oleh LPSK.
"Kemudian oleh Polres Jakarta Selatan akhirnya kami bisa bertemu dengan Pak Irjen Sambo dan Irjen Sambo kemudian meminta LPSK agar bisa memberikan layanan perlindungan kepada istri maupun Bharada E," kata Hasto saat ditemui di kantornya, Gedung LPSK.
Berdasarkan analisis diatas informasi yang beredar melalui kanal YouTube 212 TV hoaks.
Video tersebut merupakan jenis false connection, di mana judul dan isi video mengandung informasi yang berbeda.***