Pedoman Tangerang - Beredar kabar di Facebook yang mencatut nama Valentino Rossi dan insiden unboxing ilegal motor Ducati di Mandalika.
Kabar tersebut oleh akun Facebook Savia Via, yang membagikan kabar Valentino Rossi menanggapi unboxing ilegal motor Ducati di Mandalika.
Didalam artikel itu, Valentino Rossi seolah tidak terkejut dengan kejadian itu. Pembalap MotoGP itu bahkan menyebut jika dana bantuan sosial atau bansos di Indonesia saja dicuri, apalagi motor.
Artikel itu sendiri berjudul “Menanggapi Unboxing Ilegal Motor Team Dukati, Valentino Rossi: Di Indonesia Dana Bansos Aja Dicolong.”
“Lho lha bang Valentino Rossi tau aja nih
Mengmirisken ya vang”
Baca Juga: Sering Buat Gaduh, Prabowo Ancam Pecat, Fadli Zon dalam Bahaya, Begini Faktanya
Unggahan yang menyertakan foto Valentino bersama motor Ducati tersebut telah mendapat 7 react dari pengguna lain.
Tak hanya foto Valentino Rossi, unggahan itu menampilkan tangkapan layar judul berita yang diduga dimuat media online.
Lantas benarkah kabar tersebut?
Dikutip dari laman Turn Back Hoax, kabar itu adalah hoaks, kategorinya ialah konten palsu.
Faktanya, tidak ditemukan pernyataan resmi Valentino Rossi mengenai kasus unboxing ilegal motor tim Ducati di Indonesia.
Hal ini dilihat dari akun Instagram milik Valentino Rossi (@valeyellow46). Hingga berita ini dipublikasikan, pembalap yang dijuluki The Doctor itu hanya mengunggah postingan terkait balapan.
Pernyataan resmi soal hal itu hanya dikeluarkan oleh Direktur Olahraga Ducati yakni Paolo Ciabattti.
“Terkait apa yang diberitakan beberapa media, saya dan Ducati Corse tidak pernah membuat pernyataan apa pun terkait apa yang terjadi di Mandalika International Street Circuit," ujar Ciabatti.
"Kami kini menantikan untuk melihat semua penggemar kami di Indonesia dan mengunjungi Indonesia untuk ajang WSBK dan MotoGP Grand Prix tahun depan!” sambungnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim yang menyebut Valentino Rossi menanggapi insiden unboxing ilegal motor Ducati di Mandalika adalah hoaks.
Konten tersebut termasuk ke dalam jenis fabricated content, di mana seratus persen isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***