Network
"Pak Eno sejak muda sudah menginspirasi dengan membuka gerakan memberantas buta huruf dan pengenalan bahasa Inggris untuk para siswa bahkan masyarakat umum," paparnya.
GP Center berharap Eno Syafrudien mendapat dukungan mutlak dari masyarakat luas dan bisa berkarya untuk orang banyak sebagai wakil rakyat terkhusus di daerah pemilihannya.
"Masyarakat kita saat ini membutuhkan politisi, akademisi sekaligus santri yang dengan semangat perubahan dan memiliki inovasi. Dan Pak Haji Eno adalah orang yang tepat untuk mengisi kekosongan itu," pungkas Deden.
Eno lahir di Kebumen, Jawa Tengah 17 Agustus 1960. Eno Syafrudien belajar di Gontor sejak 1975 sampai 1981. Tamat dari Gontor, ia pulang kampung dan mengabdi menjadi guru di SMP Demangsari, Kebumen (1981-1982) dan di Pesantren Gading, Kroya, Jawa Tengah (1982).
Suami dari Siti Ma’rifah Ma’ruf putri sulung KH Ma’ruf Amin itu, sejak muda sudah mengabdi di dunia pendidikan bahkan hingga sekarang.***
