Pedoman Tangerang - Seorang perempuan berinisial NN menjadi korban penipuan berkedok rekrutmen Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang diduga terjadi di kota Tangerang Selatan.
Korban mengatakan sudah membayar uang sebesar Rp 36 juta kepada 'orang dalam' agar dirinya bisa diterima sebagai anggota.
Uang tersebut mesti dibayar agar NN bisa menang dalam persaingan dengan calon anggota Satpol PP titipan para pejabat Pemkot Tangsel.
"Saya dapat informasi dari teman bukan dari informasi terbuka, dari seorang staf di Satpol PP. Dia ngejelasin bahwa di situ lamaran rata-rata pada bawaan wali kota, dewan, pejabat dan lain-lain. Jadi kalau 'lu enggak pakai duit, lu kalah'," kata NN saat pada Senin (16/10/2023).
NN mengatakan bahwa dari informasi itu NN termotivasi untuk mencoba jalur 'orang dalam' agar lolos tes.
Keberanian NN untuk menyuap tersebut disebabkan karena keyakinannya bahwa para peserta yang mengikuti perekrutan pegawai di instansi pemerintahan itu adalah orang 'titipan' pejabat.
Kemudian NN meminta saudaranya untuk mencari relasi yang terkait dengan instansi tersebut.
Setelah mendapat orang yang dimaksud, NN dimintai uang sebesar 36 juta beserta CV diri dan surat lamaran kerja.
Setelah membayar, NN menunggu panggilan dan berharap bisa segera bekerja.
Namun hingga saat ini NN tidak kunjung dipanggil jua meski sudah membayar orang dalam.
NN lantas melaporkan kasus penipuan itu ke Polres Metro Tangerang Kota. Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP: TBL/B/328/III/2023/SPKT/Restro Tangerang Kota/Polda Metro Jaya pada 20 Maret 2023.
Pedoman Tangerang berusaha mengkonfirmasi ke pihak Kominfo Pemkot Tangerang Selatan tetapi tak ada jawaban.***
Sumber: Dikutip dari berbagai sumber