Stok Darah dan Konvalesen Menipis PMI Kota Tangerang Membutuhkan Pendonor  

5 Mei 2021, 21:40 WIB
PMI Kota Tangerang Kehabisan Kovalesen /Bustamil Arifin/

Pedoman Tangerang - Stok darah dan Konvalesen di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang menipis. Hal ini disebabkan minimnya pendonor darah selama bulan suci Ramadan 1442 Hijriah.

Hal tersebut diungkapkan oleh ketua PMI Kota Tangerang, Oman Jumansyah.

Oman mengatakan bila dibandingkan dengan hari biasanya, jumlah pendonor menurun drastis. Namun, demikian, kata dia, ketersediaan kantung darah masih aman.

Baca Juga: Cek Rekening Anda, THR PNS Segera Cair

“Pertama, selama pandemi covid-19 semua dibatasi. Kemudian orang yang sudah divaksin tidak bisa langsung donor darah menunggu waktu dulu,” ujarnya, Rabu, 5 Mei 2021.

Kendati demikian, kata Oman, PMI Kota Tangerang tak kehabisan akal untuk mengajak masyarakat donor darah di bulan Ramadan ini. Inovasi yang dilakukan yakni dengan sistem jemput bola. Petugas PMI mendatangi langsung pendonor ke rumahnya.

“Donor darah sebelum dan sesudah buka puasa atau tarawih. Kami kirim lima unit mobil setiap hari ke wilayah. Karena kami selaku penyedia harus memastikan stok darah harus selalu ada,” kata Oman.

Baca Juga: Inna Lillahi, Seorang Wanita Tewas Terlindas Truk di Fly Over Cibodas

Sejauh ini, kata Oman, antusias pendonor sangat tinggi, tetapi ada berbagai kendala yang membuat mereka urung mendonorkan darahnya. Mulai dari kondisi Badan yang tidak fit dan lain sebagainya.

Untuk antusias tinggi, tapi itu karena berbagai kendala seperti tensi darahnya yang tinggi atau rendah, terus HB rendah. Masih belum optimal,” kata Oman

Hal serupa juga terjadi pada stok darah konvalesen untuk terapi penderita covid-19. Oman mengukapkan sejauh ini masyarakat penyintas covid-19 masih sedikit yang mendonorkan darah konvalesennya.

Baca Juga: Ratusan Warga Positif Covid-19 Pasca Wisata, Pemkab Tangerang Lockdown Satu RW

Padahal saat ini momen yang harus dimanfaatkan dengan baik. Pasalnya penyintas covid-19 hanya dapat mendonorkan darahnya dalam kurun 14 hari sejak mereka sembuh.

Momen banyaknya masyarakat yang berhasil sembuh dari covid-19 ini, kata Oman, harus dimaksimalkan. Karena penyintas hanya dapat mendonorkan plasma darah selama lima minggu sejak sembuh.

“Jangan sampai momen emasnya hilang, karena setelah lima minggu antibodi mereka tidak bisa diambil lagi,” katanya.***

Editor: Rahman Sugidiyanto

Tags

Terkini

Terpopuler