Kilas Balik Perjalanan Rima Melati di Dunia Perfilman, Pemberian Nama dari Bung Karno Loh!

- 24 Juni 2022, 21:10 WIB
Kilas Balik Perjalanan Rima Melati di Dunia Perfilman, Pemberian Nama dari Bung Karno Loh!
Kilas Balik Perjalanan Rima Melati di Dunia Perfilman, Pemberian Nama dari Bung Karno Loh! /

Pedoman Tangerang - Innalillahi Aktris Senior Rima Melati menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pukul 15.14 WIB.

Rima Melati, sosok legenda di dunia peragawati yang juga dikenal sebagai aktris film senior ini, meninggal dunia pada Kamis 23 Juni 2022. 

Sang legenda selesai sudah mengabdi di dunia seni selama enam dekade sejak masa remajanya itu.

Baca Juga: Viral TikTok Penampilan Memukau Guru Cover Lagu 'Tak Ingin Usai', Netizen Curiga Suaranya Keisya!

"Telah berpulang dengan tenang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa, Ibu Melati, ibunda/mertua terkasih dari Aditya Bimasakti dan Marisa Tumbuan". Tulis Marisa Tumbuan, sang menantu mengabarkan.

Sebelumnya, Rima Melati sempat masuk ICU. Kabar itu tersebar sekitar awal Juni 2022 lalu. Selama beberapa hari menjalani perawatan di sana.

Dirawat di Intensive Care Unit (ICU) di salah satu rumah sakit di Bintaro, aktris film sahabatnya, Widyawati, mengatakan kondisi Rima melati disebut terus menurun. 

Rima Melati meninggal dunia dalam usia 82 tahun. Dia menyusul sang belahan jiwa, Frans Tumbuan yang menghembuskan nafas terakhir pada 2015 akibat penyakit kanker.

Di masa mudanya, Rima Melati dan almarhum Frans Tumbuan merupakan pasangan yang begitu mesra hingga menjadi model cover majalah bersama.

Keduanya menjalani biduk rumah tangga selama 42 tahun sebelum akhirnya dipisahkan oleh maut.

Terlahir atas nama Marjolien Tambajong 22 Agustus 1939, awalnya dikenal dengan nama Lientje Tambajong yang memiliki darah keturunan Belanda dan Minahasa, Sulawesi Utara.  

Ibunya, Non Kawilarang adalah seorang perancang dan perintis dunia mode Indonesia.

Ketika di bangku SD Kebangkitan Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS), Lientje pernah satu kelas dengan Presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid.

Nama Rima Melati merupakan pemberian Presiden Soekarno di awal 1960-an, yang melekat hingga akhir hayatnya.  

Bung Karno memang sering mengganti nama orang yang dikenalnya. Dengan panggilan Lientje, nama itu dikatakan kebarat-baratan oleh Bung Karno.

Rima Melati sempat menjadi personel grup penyanyi wanita terkemuka pada 1960-an, Baby Dolls, yang terdiri atas Rima, Baby Huwae, Gaby Mambo, dan Indriati Iskak. Mereka merupakan pendiri Girls Band pertama di Indoensia.

Namun namanya lebih dikenangkan sebagai aktris film. Selain tokoh di dunia keperagawatian, bersama sama Baby Huwae, yang merintis lebih awal di panggung catwalk disusul Titi Qadarsih, Poppy Dharsono, dll. 

Rima memulai akting dalam film 'Djuara Sepatu Roda' (1958), 'Amor dan Humor' (1961), 'Djantung Hati' (1961) Menjadi pemeran utama dalam film 'Kasih Tak Sampai' pada tahun 1961.

Selama dua tahun berikutnya dia berakting dalam sepuluh film, 'Violetta' (1962), dan 'Kartika Aju' (1963). Dia juga tampil beberapa kali di stasiun televisi TVRI.

Setelah menyelesaikan perannya dalam film 'Kunanti Jawabmu' (1963), Rima mengambil cuti dari dunia akting. 

Rima pernah meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia tahun 1973 kategori 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' dalam film 'Intan Berduri' bersama Benyamin Sueb yang memperoleh penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam film yang sama.

Senior di film maupun model catwalk, Rima juga kerap dinominasikan untuk penghargaan Pemeran Pembantu Wanita terbaik di beberapa Festival Film Indonesia yaitu dalam film 'Kupu-Kupu Putih' (1984), 'Tinggal Landas buat Kekasih' (1985), 'Pondok Cinta', (1986), 'Biarkan Bulan Itu' (1987).

'Arini II' (Biarkan Kereta Itu Lewat) (1989). Selain itu Pada ajang Festival Film Asia Pasifik ke-50, Rima meraih penghargaan 'Best Supporting Actress' dalam film 'Ungu Violet'.

Booming sinetron juga melibatkan kehadiran Rima Melati dalam serial Wulan (RCTI), 'Kabut Sutera Ungu' (Indosiar), 'Nyonya Nyonya Sosialita/Laba-Laba Cinta' (Indosiar) dan Candy (RCTI).

Selain itu Rima juga dikenal sebagai sutradara televisi yang salah satu karyanya adalah 'Api Cinta Antonio Blanco'. 

Rima Melati adalah sedikit dari aktris Indonesia yang bertahan di papan atas dan terus terkenang sebagai tokoh peragawati di Indonesia.

Bersama Frans juga mengelola restoran 'Jaya Pub' di kawasan MH Thamrin dan 'Le Bristo' di kawasan Sabang dan Cipete.

Selamat jalan Bu Rima Melati damai di alam keabadian.***

Editor: Araf Mukhtar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah