Network
Pedoman Tangerang - Teman, penggemar dan anggota keluarga berkumpul di sebuah gereja Bangkok pada hari Jumat untuk perpisahan emosional dengan Nida “Tangmo” Patcharaveerapong pada hari pertama dari tiga hari pemakaman.
Bahkan saat upacara berlangsung untuk aktris yang tenggelam pada 24 Februari, polisi masih melanjutkan penyelidikan mereka.
Mereka sedang memeriksa bukti baru yang mungkin bertentangan dengan kesimpulan awal mereka bahwa kematiannya tidak disengaja.
Sekitar 1.000 pelayat datang ke Gereja Liberty Bangkok di distrik Saphan Sung untuk kebaktian doa.
Upacara diadakan hingga hari Minggu dan semua kursi telah dipesan penuh beberapa hari sebelumnya, dengan acara yang disiarkan langsung di akun YouTube dan Facebook gereja.
Gereja Kristen evangelis dapat menampung 3.000 tamu tetapi jumlah maksimum yang diizinkan untuk acara Nida adalah 1.000 karena pembatasan sosial.
“Kita semua tahu bahwa Nida adalah putri kesayangan Tuhan. Tuhan telah mengatur tempat untuk putri ini disurga, ”kata gereja dilansir dari Bangkok Post.
Baca Juga: Kasus Kematian Tangmo Nida, Media Thailand Sebut Banyak Kejanggalan Penyelidikan Kepolisian
Supachai Sriwichit mengingat saat-saat bahagia yang dia habiskan bersama "saudara perempuannya" ketika dia tiba di gereja.
“Saya datang ke sini sebagai saudara untuk mengirim saudara perempuan saya ke surga dalam acara yang anggun. Aku masih memikirkan masa lalu bersamanya. Kami saling mengenal dan bekerja bersama selama lebih dari 10 tahun dan saya tidak akan pernah melupakan hari-hari itu,” katanya sebelum menangis.
Manajer pribadi Nida Idsarin “Gatick” Juthasuksawat pergi ke gereja pada sore hari untuk memberikan buket bunga.
Salah satu orang di speedboat pada malam yang menentukan, dia meninggalkan gereja sambil menangis dan menolak untuk berbicara dengan wartawan.
Baca Juga: Akhirnya Satu Orang Saksi Akui Akibat Terbunuhnya Tangmo Nida, Polisi: Bukan Pembunuhan
“Kau dan aku lebih dari sekedar teman. Kami adalah keluarga,” tulis Idsarin dalam pesan perpisahannya yang diposting di gereja.
Nida terlempar ke Sungai Chao Phraya pada malam 24 Februari dari speedboat dengan lima rekannya di dalamnya.
Jenazahnya ditemukan dua hari kemudian tidak jauh dari tempat kejadian, di dekat dermaga Pibul 1 di provinsi Nonthaburi.
Ketika ditanya awal, orang-orang di kapal mengatakan aktris itu terlempar dari bagian belakang kapal dan jatuh ke sungai. Toilet di kapal itu dikabarkan rusak.
Sejauh ini, pemilik kapal Tanupat “Por” Lerttaweewit dan pengemudi saat itu, Phaiboon “Robert” Trikanjananun, telah didakwa dengan kelalaian dan mengoperasikan kapal tanpa izin.
Mr Phaiboon, yang bukan pengemudi perahu berpengalaman, mengaku menyebabkan perahu itu oleng , yang melemparkan Nida ke laut hingga tewas, menurut polisi.***
