Teks Khutbah Jum’at: Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Isra Dan Mi’raj

- 1 Februari 2024, 17:30 WIB
Teks Khutbah Jum’at: Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Isra Dan Mi’raj
Teks Khutbah Jum’at: Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Isra Dan Mi’raj /freepik.com

Kemudian Nabi melanjutkan perjalanan namun pada kesempatan ini malaikat Jibril tidak bisa menemani beliau dikarenakan malaikat Jibril tidak mampu untuk masuk maqam tersebut.

Ini menunjukkan luhurnya maqam Rasulullah, malaikat Jibril saja yang pemimpin para malaikat tidak bisa masuk dalam kedudukan itu. Hanya Rasulullah yang bisa masuk tempat itu, makhluk apapun di muka bumi ini tidak diperkenankan masuk melainkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Di Baitul Makmur, Nabi Muhammad bertemu dengan Allah SWT beliau langsung ber-mukalamah kepada Allah dengan tanpa huruf, bahasa dan suara :

بلا حُرْفٍ وَلَا لُغَةٍ وَ لَا صَوْتٍ

Pada kesempatan itu Allah mewajibkan kepada Nabi untuk melaksanakan shalat fardlu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari. Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Musa ‘alaihissalam.

Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari, lalu Nabi Muhammad diminta kembali untuk meminta keringanan kepada Allah hingga akhirnya menjadi lima waktu saja setiap hari.

Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra Mi’raj? Pertama, peristiwa Isra Mi’raj terjadi di tahun yang cukup berat bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dimana beliau ditinggalkan oleh istri tercinta Sayyidatuna Khadijah yang merupakan cinta terbesar beliau dan pendukung utama dakwah agama Islam di masa-masa paling awal.

Beliaulah wanita pertama yang beriman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Di tahun itu juga beliau kehilangan Abu Thalib, pamannya yang sangat melindungi perjuangan beliau dari gangguan kaum Quraisy Makkah.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 26 Januari 2024: Tema Bahaya Dosa Terhadap Kehidupan

Sepeninggal keduanya Rasulullah berada dalam situasi yang jauh lebih sulit dan kehilangan figur pendukung perjuangan. Peristiwa Isra Mi’raj seakan memberikan pelipur lara bagi beliau dengan pengalaman ruhaniah dan jasadiah yang luar biasa di luar jangkauan pikiran manusia.

Halaman:

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x