Teks Khutbah Jum’at: Memaknai Bulan Rajab

- 18 Januari 2024, 17:00 WIB
Teks Khutbah Jum’at: Memaknai Bulan Rajab
Teks Khutbah Jum’at: Memaknai Bulan Rajab /

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang Musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah: 36)

Kedua, Rajab adalah bulan ibadah puasa sunnah

Puasa adalah ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari makan dan minum serta ha-hal yang membatalkannya dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

Saat Rajab juga disunnahkan melakukan ibadah puasa agar melatih kesabaran, wahana mendekat kepada Allah, merasakan lapar seperti apa yang dirasakan orang fakir dan miskin, menjaga kesehatan sekaligus melatih untuk persiapan puasa Ramadhan agar bisa menjalani dengan baik dan sempurna.

Dengan puasa kita akan menjadi orang yang pandai mengontrol diri dari hal-hal yang terlarang. Apalagi ketika berpuasa hal yang halal atau boleh menjadi terlarang ketika puasa. Untuk itu berpuasa menjadi penting buat seorang Muslim, termasuk puasa sunnah. Rasululllah bersabda:

صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

Artinya: ‘’Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!.’’ (HR Abu Dawud)

Ketiga, Rajab bulan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad

Rajab juga bulan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw diisra’mi’rajkan pada Rajab. Diperjalankan dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (langit ke-7) dalam waktu satu malam. Banyak masyarakat tidak percaya terhadap apa yang disampaikan Nabi.

Sahabat Abu Bakar termasuk yang mempercayai Nabi. Kenapa Abu Bakar mempercai, karena selama Abu Bakar menjadi sahabat, Nabi tidak pernah berbohong kepada Abu Bakar. Dalam Isra’ Mi’raj, Nabi diperjalankan, bukan jalan sendiri. Allah berfirman:

Halaman:

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x