Pedoman Tangerang - Perdebatan seputar larangan sholat berjamaah di masjid saat musim pandemi tak menemui masa kedaluwarsa. Masyarakat, misalnya, masih diliputi rasa ragu jika meninggalkan sholat berjamaah di masjid karena takut tertular wabah corona itu sama saja menganulir rasa takut pada Allah.
Tak ayal, jika berbagai pelarangan sholat berjamaah, baik berupa imbauan maupun fatwa dari kalangan Ulama sekalipun ditanggapi secara kontra oleh masyarakat.
Di dunia Islam seperti Indonesia, pelarangan sholat berjamaah, seperti Sholat Jumat, Sholat dua Ied, dan semacamnya dimaknai oleh masyarakat sebagai rasa takut pada makhluk. "Jika sholat berjamaah dilarang karena ada wabah, berarti kita takut pada corona, bukan pada Allah", demikian ucapan yang umum kita dengar.
Pertanyaannya, apakah betul meniadakan sholat berjamaah di masjid karena takut tertular virus corona itu berarti kita tak lebih takut kepada Allah?
Baca Juga: Rajin Sholat Tapi Masih Suka Nonton Film Porno Apakah Diterima, Ustadz Abdul Somad Jawab Begini
Apakah meniadakan sholat Jumat dan jamaah sholat wajib menunjukkan bahwa makhluk bernama virus corona lebih ditakuti ketimbang sang Khalik?
Perintah Rasulullah Saat Terjadi Penyakit Menular
Berbagai riwayat yang dapat dengan mudah ditemukan menunjukkan bahwa di zaman Rasulullah Saw penyakit menular layaknya corona pernah terjadi.
Di antara penyakit yang menular itu adalah hansen atau lepra. Orang yang menderita penyakit ini dapat dikenali dari lesi (area jaringan yang telah rusak karena cedera atau sakit) pada kulitnya sehingga dapat dilihat dari luar.