Gus Jazil Minta Doa Kiai Aliudin Zein Kresek Agar Pandemi Hilang dari Indonesia

- 30 Juni 2021, 21:00 WIB
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid atau Gus Jazil (kanan) saat mengunjungi KH Aliudin Zein Abdurrahman, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Terpadu Al Hikmah El-Ali Cinding, Pandawa, Kresek, Tangerang, Banten, Selasa, 29 Juni 2021.
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid atau Gus Jazil (kanan) saat mengunjungi KH Aliudin Zein Abdurrahman, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Terpadu Al Hikmah El-Ali Cinding, Pandawa, Kresek, Tangerang, Banten, Selasa, 29 Juni 2021. /Foto: Dok. PKB.

Pedoman Tangerang – Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid atau Gus Jazil melakukan silaturahim ke kediaman KH Aliudin Zein Abdurrahman, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Terpadu Al Hikmah El-Ali Cinding, Pandawa, Kresek, Tangerang, Banten, Selasa, 29 Juni 2021.

Gus Jazil menuturkan bahwa di tengah berbagai kesulitan, segala upaya harus dilakukan untuk keselamatan bangsa. Salah satunya dengan berkunjung ke para pemuka agama untuk memperkuat persatuan, sekaligus memohon doa untuk keselamatan bangsa.

”Alhamdulillah saya senang sekali bisa berkunjung ke pesantren Abah Aliudin Zein Abdurrahman di Kresek ini. Beliau adalah tokoh sepuh panutan kita semua. Di tengah kondisi yang serba sulit ini, kita memohon doa kepada para ulama untuk keselamatan bangsa agar segera berakhir pagebluk ini, pandemi Covid-19 yang belakangan ini kondisinya semakin mengkhawatirkan,” kata Gus Jazil.

Baca Juga: Gus Jazil: Alquran dan Negara Tak Boleh Dipertentangkan

Sejak zaman dahulu hingga saat ini, ulama adalah pilar penyangga keselamatan bangsa. Sayangnya, terkadang peran ulama kurang mendapatkan perhatian.

Bahkan, sejak era penjajahan hingga pascakemerdekaan, ulama kerap kali tersisihkan. Padahal, kemerdekaan bangsa tidak lepas dari peran besar para ulama yang dulu mengobarkan semangat jihad melawan penjajah dengan munculnya Resolusi Jihad.

”Setelah Indonesia merdeka dan menjadi sebuah negara, para ulama ini kan nggak punya ijazah. Ketika dibentuk tentara, pemerintahan karena masih dibayang-bayangi Belanda, tidak ada lulusan pesantren, yang ada para tokoh lulusan Barat," kata Gus Jazil.

Baca Juga: Gus Muhaimin: Penopang Bangsa Itu Bernama PKB dan NU

"Tokoh-tokoh Islam yang bau-bau Timur Tengah pun dianggap tidak mampu memimpin oleh Belanda. Sementara para kiai kebanyakan tinggal di kampung-kampung dan mendirikan pesantren,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah